Mohon tunggu...
Alifatul Haniah
Alifatul Haniah Mohon Tunggu... Lainnya - Halo saya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI

Setiap hari aku berpikir bagaimana agar terus hidup. Tapi aku lupa bahwa hidup itu sendiri adalah berpikir. ~ Alifa ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pecahkan Saja

9 Maret 2024   13:47 Diperbarui: 9 Maret 2024   13:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pecahkan Saja

Oleh: Alifatul Haniah

Isi kepalaku sudah sangat ramai

Biarkan saja aku hidup seorang diri

Jika bersamamu hanya saling menyakiti

Biarkan saja aku menangis bersama sepi

Menghilangkan kabar, meninggalkan perasaan

Suaranya lirih tak sampai terdengar

Namun perih dan gelisah mengganggu pikiran

Jika sampai hati tak bisa mengerti, biarkan aku diam agar kita tak lagi bertengkar

Menjadi apa maumu, adalah lara

Sebab kita tidak lagi satu selera

Menjadi apa mauku, adalah masalah

Bagimu, semuanya adalah salah

Jika indah nan baik tempat kita bertemu

Mengapa segalanya selalu buruk di matamu

Harus dengan air mata yang seperti apa

Harus bicara bagaimana, agar kamu mau untuk mengerti dan menerima

Baik, biarkan saja semua luka

Biarkan ku anggap sebagai rintangan

Meski banyak hal yang perlu aku lupakan

Agar kita tetap baik-baik saja dan bahagia

Jakarta, 3 JULI 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun