Mohon tunggu...
Alifatul Haniah
Alifatul Haniah Mohon Tunggu... Lainnya - Halo saya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI

Setiap hari aku berpikir bagaimana agar terus hidup. Tapi aku lupa bahwa hidup itu sendiri adalah berpikir. ~ Alifa ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Pilu" sebuah puisi dari Surti Puspita Sari

7 Maret 2024   21:07 Diperbarui: 8 Maret 2024   20:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pilu

Oleh: Surti Puspita Sari

Kini terpaksa daku harus menerima derita

Menghadapi semua kenyataan dengan lapang dada

Karna semua sebuah fakta

Nyata dari karma

Bahwa daku bukanlah siapa-siapa

Hanya insan yang tak berdaya

Dengan kesendiriannya

Bahkan sahabatku kini tinggal pena

Dengan secarik kertas

Di mana daku mencurahkan semua cerita 

Yang takkan pernah tuntas

Berjuang meluapkan kepedihan agar semua

Berjalan dengan riang nan manis

********

Surti Puspita Sari yang lebih akrab di panggil Sari.  

Menuangkan dan mencurahkan perasaan dalam bentuk tulisan berupa puisi merupakan hal positif dari sebuah perjalanan hidup, dibandingkan ketika seseorang yang memiliki permasalahan dengan perbuatan negatif.

Mulailah menulis dari sekarang walaupun dengan beberapa kalimat. Ungkapkan seluruh perasaan senang, sedih, dan bahagia dalam sebuah rangkaian kata sebagai terapi diri dalam memperbaiki hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun