Mohon tunggu...
Alifatul Haniah
Alifatul Haniah Mohon Tunggu... Lainnya - Halo saya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI

Setiap hari aku berpikir bagaimana agar terus hidup. Tapi aku lupa bahwa hidup itu sendiri adalah berpikir. ~ Alifa ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Narasi Patah Hati

4 Juli 2023   23:08 Diperbarui: 4 Juli 2023   23:36 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasi Patah Hati

Oleh : Alifatul Haniah

Dirinya berlari-lari menuju tempat yang pikirnya adalah yang paling indah dan menyenangkan

Dengan senang hati, tertawa sembari menari, ingin segera menepi

Sesampainya di sana, tidak ada lagi keindahan, tidak juga menyenangkan

Semuanya telah menghilang

Seorang yang baik hati dan setulus hati mencintainya kini sudah tiada

Pergi dan takkan kembali lagi

Semuanya hanya tersisa rasa dan kenangannya saja

Mereka sudah benar-benar berakhir

Berawal dari benih hati

Kemudian tumbuh menjadi saling menyukai

Semkin matang menjadi saling mencintai

Kemudian hancur oleh keadaan dan harapan yang terlampau tinggi

Semesta mengizinkan kita untuk bertemu dan saling mengenal

Kemudian nyaman terbawa perasaan

Namun saat kita hendak memastikan kebersamaan

Semesta menolak kita untuk hidup bersama hingga kekal

Jakarta, 04 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun