Mohon tunggu...
Alifatul Haniah
Alifatul Haniah Mohon Tunggu... Lainnya - Halo saya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI

Setiap hari aku berpikir bagaimana agar terus hidup. Tapi aku lupa bahwa hidup itu sendiri adalah berpikir. ~ Alifa ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Cinta Terlarang Mencoba Menghilang

2 Mei 2023   23:20 Diperbarui: 2 Mei 2023   23:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi untukmu yang sedang selingkuh atau menjadi selingkuhan.

Segera sadar atau kau akan menyesal, hidupmu hancur perlahan.

Jika tak kau segerakan berkesudahan, jangan harap semuanya akan aman berkesudahan.

Sadar diri dan sadar posisi, jangan renggut hak milik orang lain hanya untuk kesenangan.

Bersyukurlah dengan segala nikmat yang telah Tuhan berikan untukmu, jangan egois.

Hidup ini tidak selalu tentang apa yang kamu mau, bukan juga hanya tentang kebahagiaanmu saja.

Jangan renggut kebahagiaan orang lain, hanya karena untuk kebahagiaanmu saja.

Kau perlu sadar bahwa kekasihmu lebih banyak berperan, dari pada manusia lain yang kau kenal hanya saat senang- senang saja.

Segeralah sadar, segeralah menghindar, jika tak mau hidupmu hancur berantakan.

Tinggalkan dia yang tidak ditakdirkn untuk menjadi milikmu, jangan sentuh lagi sesuatu yang bukan milikmu.

Saat Cinta Terlarang Mencoba Menghilang

Oleh : Alifatul Haniah

Aku tidak merasa kehilangan apapun  saat memilih untuk lepas darimu

Aku sungguh merasa sangat berharga

Bebas dari belenggu kesesatan

Serta menjadi diriku seutuhnya

Memilikimu?

Tidak, aku bukanlah siapa-siapa.

Selain tempat singgah, tempat kau bertumpah

Selebihnya, kau pulang ke rumah

Aku…

Bukan lagi budak pelarian

Tempat kau liar mencari kesenangan

Karena tetap saja, aku hanya rumah singgah

Tidak seharusnya, aku menerima tamu yang sudah berpuan

Sedangkan daku telah bertuan

Kita ini terlalu jauh berkelakuan

Kau sadarkah, Tuan?

Sebesar apa rasa kita

Berlipat-lipat kecewa mereka

Mereka yang tulus memberi

Tanpa banyak meminta

Dunia ini bukan soal sekadar kesenangan

Jika tidak segera sadar

Seluruh hidupmu adalah kehancuran

Cepatlah pulang, sebelum kita benar-benar tersesat arah pulang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun