Mohon tunggu...
Alifa Tsabitha
Alifa Tsabitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta coklat dan es batu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hadist Dhaif "Makan Sebelum Lapar, Berhenti Sebelum Kenyang"

3 Desember 2024   18:53 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan Secukupnya

Islam adalah agama yang mengajarkan kita keseimbangan, yaitu tidak kurang dan tidak lebih, terutama dalam hal makan dan minum. Makan dan minumlah secukupnya karena Allah tidak menyukai hambanya yang bersikap berlebihan.

Terdapat hadist yang disandarkan kepada Rasulullah bahwa ada umat muslim yang sedang makan, lalu nabi berkata:

"Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang"


hadist tersebut dhaif (lemah), namun maknanya benar karena selaras dengan ajaran islam tentang moderasi dan menjaga kesehatan. Dalam tradisi islam hadist dhaif dapat dijadikan sebagai keperluan nasihat, motivasi dan akhlak, selama tidak menjadi dasar hukum atau Aqidah.

Pesan dari hadist tersebut sejalan dengan prinsip ayat dalam al-Quran surah Al-A'raf ayat 31:

"makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."

Oleh karena itu meskipun hadist tersebut tidak dapat di jadikan rujukan utama, tetapi esensinya tetap bernilai.

Hidup yang sehat tentunya menjadi harapan semua orang. Dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan aktifitas dengan baik dan pikiran seimbang.

Ada beberapa tips hidup sehat yang di ajarkan Rasulullah:

  • Makan Secukupnya

Rasulullah mengajarkan kita untuk makan secukupnya, agar organ tubuh kita bisa mencerna, sehingga tidak menimbulkan penyakit seperti obesitas

Dari Aisyah r.a., "Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti."

  • Puasa

Rasulullah sering menjalankan ibadah puasa seperti puasa ayyamul baidh, senin-kamis dan lainnya. Banyak manfaat yang bis akita ambil dari berpuasa dalam segi agama maupun dalam segi Kesehatan.

  • Makan makanan Halal

Dalam bidang Kesehatan makanan haram seperti khamr, jelas bahaya bagi Kesehatan tubuh dan dapat menimbulkan banyak penyakit. Berbeda degan makanan halal, karena makanan halal sudah pasti sehat dan tidak membahayakan kesehatan

Di era modern sekarang ini, banyak orang menghadapi gaya hidup yang cenderung berperilaku konsumtif. Budaya makan yang berlebihan dan tidak sehat, terutama dengan maraknya makanan cepat saji yang banyak bemunculan belakangan ini. Hal tersebut menjadi penyebab utama banyaknya orang yang mengidap penyakit kronis, khususnya pada anak-anak kecil.

Selain dalam aspek Kesehatan, moderasi dalam makan juga berdampak pada aspek kelestarian lingkungan. Pemborosan makanan seperti terlalu banyak membeli hingga tidak di makan karena kenyang, telah menjadi isu global, dengan jutaan ton sampah makanan setiap tahunnya. Mengamalkan pesan moral dari hadist tersebut dapat membentuk individu yang lebih bijak dalam mengelola sumber daya, mendukung keberlanjutan dan mensyukuri nikmat yang telah di berikan Allah swt.

Hadis tentang makan secukupnya, meskipun berstatus lemah, mengandung hikmah yang mendalam dan relevan bagi kehidupan sehari-hari. Islam mengajarkan keseimbangan dalam semua aspek, termasuk dalam pola makan. Dengan menerapkan pesan moral hadis ini, umat Islam tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mengembangkan rasa syukur, kesadaran sosial, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Prinsip moderasi ini adalah salah satu cara untuk menjalani kehidupan yang berkualitas dan berkesadaran, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun