Mohon tunggu...
Alif Arfaryano
Alif Arfaryano Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2015. Pecinta Klub Sepakbola asal London, Chelsea FC. Dalam perjalanan untuk menjadi manusia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aku dan Angkringan Tugu

20 September 2015   19:25 Diperbarui: 20 September 2015   19:25 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ada pepatah bilang, ke jogja tapi tidak ke Malioboro belum sah. Tapi disini saya ingin menambahkan. Ke jogja tapi tidak ke Malioboro dan Angkringan belum sah datang ke Jogja. Yaa, angkringan. Mungkin anda yang pernah ke Jogja tau apa itu angkringan. Ankringan diambil dari bahasa jawa “angkring” yang artinya adalah tempat jualan yang pikulannya berbentuk melengkung ke atas. Namun sejatinya bentuk angkringan jaman sekarang berbentuk gerobak. Angkringan menjajakan makanan seperti sate,tahu dan tempe bacem, dan nasi kucing. Disebut nasi kucing karena porsinya seperti makanan kucing. Untuk minumnya angkringan menyajikan menu khusus, yaitu Kopi Joss. Kopi joss adalah kopi biasa, namun yang tidak biasa karena saat kopi diseduhkan kopi dicelupkan dengan arang panas. Bagi anda yang berada di Jogja dan anda tertarik untuk mencicipi Kopi Joss anda dapat menemuinya di angkringan sekitaran Stasiun Tugu Yogyakarta. Kembali lagi ke Angkringan, walaupun angkringan berada di pinggir jalan penikmat angkringan terdiri dari semua kalangan. Dari kalangan pelajar, pengusaha, muda, tua semua ada di angkringan. Di angkringan antara penjual dan pembeli atau antara pembeli sering terlihat didalam suatu perbincangan yang sangat akrab. Meskipun pembeli angkringan terdiri dari berbagai kalangan mereka datang tanpa membeda bedakan strata sosial atau pun SARA. 

Pak Anies Baswedan pernah bilang, “Setiap orang yang pernah tinggal di Jogja pasti tahu bahwa setiap sudut kota Jogja romantis”. Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Pak Anies tersebut. Mungkin angkringan juga bisa masuk salah satu sudut yang romantis. Angkringan juga tempat para pasangan pasangan di Kota Jogja. Sembari menikmati makanan yang dijajakan di angkringan mereka menikmati keromantisan kota Jogja. 

“Angkringan itu anak kost banget” ucap salah satu pembeli angkringan. Yaaa Jogja juga disebut Kota Pendidikan,karena itu banyak pendatang yang datang untuk menuntut ilmu. Mungkin semua anak kost di Jogja adalah orang yang paling sering datang ke angkringan. Yaaa karena harga nya murah, angkringan bisa menjadi salah satu tempat anak kost untuk menghemat uang bulanan nya. Hehehehehe. Yaa walaupun harga nya murah, angkringan memiliki penggemar dari semua kalangan seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya. 

Alasan saya bilang angkringan bisa menjadi tempat anak kost menghemat uang juga karena menu menu yang dijajakan di Angkringan murah meriah. Cukup dengan membawa uang Rp 10.000 kita sudah dapat menikmati jajanan di Angkringan dan juga suasana Jogja yang romantis. Angkringan juga mengikuti perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari menu menu yang tersedia. Contoh saja kini sudah ada angkringan yang mulai menjual sate sosis yang notabene bukan makanan asli Jogja. Juga ada varian varian nasi seperti nasi goreng,nasi bistik sapi, dan lain sebagainya. Walaupun sudah sebagian mengikuti perkembangan zaman, ada beberapa kekhasan yang masih dipegang teguh oleh beberapa penjual Angkringan, pertama mereka masih menjual dengan gerobak dorong. Kedua, masih ada beberapa penjual Angkringan yang menggunakan lampu senthir. Lampu senthir sendiri menambah kesan eksotis di dalam Angkringan. Ketiga, bara api dari arang. Ya, semua penjual angkringan menggunakan bara api dari arang untuk memasak air atau membakar sate. Selama saya tinggal di Jogja belum ada penjual angkringan yang menggunakan kompor. 

Angkringan memiliki banyak peran di kehidupan. Bagi penjual,angkringan menjadi salah satu sumber pemasukkan untuk menghidupi keluarga. Bagi pembeli, angkringan bukan hanya menjadi tempat makan semata. Angkringan menjadi tempat mereka untuk saling bercengkrama, menemukan teman baru, dan tentunya menjadi salah satu tempat untuk menikmati keromantisan Kota Jogja. Inilah ceritaku tentang Angkringan Jogja, mana cerita mu? 

Sumber :https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angkringan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun