Hari santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, merupakan hari bersejarah bagi para santri. Santri bukan hanya mereka yang tinggal di pesantren saja, tapi mereka yang berakhlak seperti santri juga layak disebut santri.Â
Di dusun tempel banyak sekali anak kecil yang setiap sore atau malam ba’da maghrib mengaji di masjid. Mereka juga layak disebut santri, meskipun terdapat masyarakat abangan.
Anak-anak kecil yang biasa di panggil bocil (bocah kecil) sering sekali bermain di area sekitar tempel guyub atau sawah. Tim KKN kelompok 40 yang kebetulan disana mengadakan lomba bagi anak-anak.Â
Tepat setelah hari santri, yaitu tanggal 23 oktober adalah diadakannya lomba untuk bocil, diantaranya lomba Bocil the Explorer untuk laki-laki jenjang SD dan Miss Tempel untuk perempuan jenjang SD.
Upaya diadakannya lomba disini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa religiusitas bagi anak-anak serta mempertahankan budaya santri yang kini kurang diperhatikan banyak orang. Lomba yang diikuti anak laki-laki yaitu Bocil the Explorer, selain bermain di area sawah juga di berikan pertanyaan seputar ilmu-ilmu agama agar anak-anak bisa menumbuhkan wawasan keagamaan.
Kemudian Miss tempel, lomba yang diikuti anak-anak perempuan, selain fashion show juga diberikan pertanyaan seputar sejarah kenabian, agar wawasan anak semakin luas.
Tempel Guyub yang berlatarbelakang sawah, menjadi tempat yang menarik, bagi warga sekitar. Dikarenakan terdapat spot foto, gazebo serta lapak yang menjadi tempat dimana berkumpulnya warga dalam membangun ekonomi Tempel.Â
Kedatangan tim KKN disini berupaya membantu membangun kembali perekonomian dusun Tempel, yang dulunya pernah ramai dalam satu waktu kemudian menyusut. Dikarenakan banjir dalam kurun waktu lama, akhirnya roda ekonomi menjadi terbalik. Seiring berjalannya waktu tim KKN ada ide untuk membangun gubug baca, dimana tempat itu akan menjadi pusat wawasan tempel guyub.
Gubug tersebut dibangun dengan bantuan warga setempat yang kedepannya menjadi tempat belajar, mencari wawasan, berkumpul dan berbagai aktivitas warga tempel.Â