Dalam waktu 24 jam buku ini terjual hingga 6,9 juta buku hanya di Amerika Serikat saja dan menjadikannya novel Harry Potter seri keenam ini sebagai novel cepat terjual sepanjang sejarah dan novel ini diterbitkan ke dalam berbagai terjemahan bahasa di dunia termasuk novel versi terjemahan bahasa Indonesia yang pada peluncurannya berhasil terjual sekitar 53 ribu buku.Â
Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Penghargaan Buku Tahun Ini Inggris 2006 dan Penghargaan Surat Kerajaan 2006 untuk Buku Anak-Anak Skotlandia untuk usia 8-12 di negara asalnya, Inggris. Di Amerika Serikat, American Library Association mencantumkannya di antara Buku Terbaik 2006 untuk Dewasa Muda. Ia memenangkan Penghargaan Quill yang dipilih oleh pembaca 2005 untuk Buku Terbaik Tahun Ini dan Buku Anak-Anak Terbaik.
Sebagai pembukaan, buku menceritakan bagaimana dunia sihir sedang dalam keadaan kacau balau setelah Lord Voldemort kembali, terjadi kerusuhan dan banyak penyerangan dimana- mana yang dilakukan oleh Lord Voldemort beserta para Pelahap Maut sebagai pengikut setianya. Hal ini membuat kementerian sihir nampak kewalahan. Dengan adanya pergantian menteri sihir yang baru, Rufus Scrimgeour. Para pelahap maut membunuh siapa saja para penyihir yang berani mengganggu dan menentang atas kembalinya Voldemort. Ketika libur sekolah di Hogwarts,Harry Potter kembali tinggal bersama keluarga Dursley namun ketika Harry menerima surat dari Dumbledore untuk menawarkan Harry menghabiskan liburannya di The Burrow, Harry segera berkemas dan tinggal di The Burrow untuk sementara waktu. Harry diajak Dumbledore untuk mengantarnya ke salah satu rumah pensiunan seorang guru ramuan bernama Profesor Slughorn yang juga merupakan mantan guru ramuan Tom Riddle alias Lord Voldemort.Â
Tujuan Dumbledore datang kerumah Profesor Slughorn adalah untuk membujuknya untuk kembali mengajar di Hogwarts, namun ada tujuan lain yang tersembunyi yaitu untuk memperoleh informasi mengenai rahasia kelemahan Voldemort yang mungkin Profesor Slughorn ketahui. Dan tak lama Prof Slughorn pun setuju. Karena banyak serangan dari Pelahap Maut maka untuk sementara pada tahun ajaran ini sekolah Hogwarts diperketat penjagaannya oleh mantra dari Dumbledore dan menempatkan banyak auror untuk mengantisipasi serangan dari Pelahap Maut.Â
Cita-cita hari sebagai auror pun akan semakin dekat ketika hari masuk kelas ramuan yang tentu pengajarnya adalah Profesor Slughorn. Harry ternyata tidak memiliki buku tentang ramuan sehingga dia meminjam buku dari lab yang ada di lemari , lalu Harry mendapati sebuah buku lusuh yang didalamnya terdapat tulisan bahwa buku itu milik pangeran berdarah campuran, namun Harry tidak mengetahui siapa itu pangeran berdarah campuran. BUku itu membantu tapi juga menjadi masalah.Â
Tak lama kemudian berkat buku Harry mencurigai bahwa Profesor Snape dan Draco Malfoy sebagai kaki tangan dari Lord Voldemort. Harry selalu mengungkapkan kecurigaannya itu kepada orang – orang disekitarnya secara berulang kali dan juga pada Dumbledore. Namun semuanya selalu menampik apa yang dicurigai Harry dan menganggap bahwa kecurigaan Harry itu berlebihan. Harry juga berhasil menguasai mantra yang tidak terdaftar yang terdapat di buku. Salah satunya ialah Sectumsempra.
Harry berhasil mengungkapkan perasaannya pada Ginny Weasley, adik dari sahabatnya Ron Weasley. Lalu Harry juga mendapat pelajaran tambahan dari Dumbledore mengenai bebrapa kenangan yang berhasil dikumpulkan Dumbledore mengenai masa lalu Voldemort yang mungkin bisa menjadi petunjuk untuk mencari rahasia atau kelemahan Voldemort. Lalu karena tak menemukan petunjuk yang berarti, tibalah saatnya Harry harus mengorek informasi dari Profesor slughorn mengenai sesuatu yang berhubungan dengan Voldemort, hal ini tak terlalu sulit karena Harry adalah salah satu murid kesayangan Profesor Slughorn.Â
Setelah memperoleh informasi ternyata Voldemort mempunyai Hocrux yaitu kemampuan membagi jiwanya kedalam bebrapa bagian dan menyimpan jiwanya kedalam benda. Lalu Harry Potter dan dumbledore mencari Hocrux pertama ke sebuah sungai dalam gua. Karena resiko yang sangat tinggi dan banyaknya jebakan sebagai pengaman Hocrux Dumbledore terkena racun dan meminum air yang ada di sungai tersebut untuk mengurangi sakitnya. Setelah mendapat Hocrux tersebut Harry dan Dumbledore kembali ke Hogwarts. ternyata seperti yang telah diprediksi sebelumnya oleh profesor Snape bahwa racun tersebut akan menjalar kurang dari setahun.Â
Draco Malfoy mendapat tugas dari Lord Voldemort untuk membunuh Dumbledore. Dan hal ini telah diketahui jauh hari oleh Dimbledore, karena Dumbledore menyadari bahwa hidupnya tak akan lama akibat racun tersebut maka Dumbledore menyuruh Snape untuk membunuhnya di depan Draco dan Voldemort , disisi lain juga agar Voldemort menaruh kepercayaan lebih kepada Snape.Â
Pada saat Dumbledore dan Harry Potter sedang tidak berada di Hogwarts ternyata diketahui oleh Voldemort dan Pelahap Maut, segera mereka melancarkan serangan ke Hogwarts. Lalu Draco pun bersiap untuk membunuh Dumbledore, ketika Dumbledore tiba dan Draco berhasil menemukannya dan melucuti Harry dengan segera Snape menghalangi Draco dan membunuh Dumbledore dengan sihir tak termaafkan. Dumbledore tewas seketika , Harry yang tidak mengetahui rencana Dumbledore dan Snape langsung menuduh bahwa Snape adalah penghianat. Setelah itu Snape dan Draco kabur bersama Voldemort dan Pelahap Maut lainnya.
Buku ini memiliki kelebihan sebagai penggugah imajinasi yang tinggi bagi para pembacanya untuk membayangkan setiap kejadian yang ada untuk divisualisasikan dalam pikirannya. Karakter pemberani Harry Potter dan persahabatan antara para tokoh dapat dijadikan contoh yang baik terutama dalam hal saling tolong menolong.Â