Mohon tunggu...
alifan azhar
alifan azhar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Smartmen

I am The Best and The Beast, Content Creator for Marketing & Brand Awareness email alifandofla@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Resesi? Cara Saya Investasi Uang dengan Berdagang

24 November 2022   11:45 Diperbarui: 24 November 2022   13:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: universalbpr.co.id

Semoga resesi tidak terjadi, ekonomi negara dan dunia membaik, kehidupan semakin sejahtera. Saya tidak ingin isu resesi ini benar-benar terjadi. Tetapi soal pintar-pintar mengamankan uang ini kan meski dilakukan oleh semua orang kapanpun dan dimanapun. Bahasa yang sudah terkenal dari dulu disebut menabung dan investasi.

Malas juga sih membahas investasi jika uang masih pas-pas an, karena investasi itu identik dengan orang yang mempunyai uang berlebih dan mencari tempat untuk menanam modal supaya uang berkembang. Bukan seperti saya yang masih kategori uang pas-pas an tetapi sudah memikirkan investasi. Tetepi saya juga sudah pernah investasi di emas dan saham yang banyak saya jelaskan di artikel blog 

Maka dari itu saya hanya akan menyampaikan unek-unek yang mungkin cocok untuk dicoba mengamankan uang di saat isu resesi.

Yuk hitung-hitungan persentase keuntungan investasi berdagang

A. Mengalihkan Ke Barang Dagangan

Jual beli memungkinkan mendapatkan keuntungan 10% - 20% . Mengalihkan ke barang dagangan yang dibutuhkan masyarakat bisa menjadi pilihan yang bagus daripada uang diam atau habis untuk konsumtif. Tapi apa saja barang dagangan yang bisa dibeli dan dijual lagi.

Uang 1 hingga 5 juta bisa banget dipindahkan ke barang dagangan berikut ini. Cari yang awet dan cepat laku dijual


Bahan pokok awet 6 bulan - 1 tahun

  • Beras
  • Minyak goreng
  • Kopi
  • Gula

Saya membeli gula grosir 1 kg Rp 13.000 kemudian 6 bulan kemudian saya jual Rp 15.000 maka saya sudah untung 15% . Saya membeli beras seharga 9000 per kg lalu saya jual 11.000 per kg sudah untung 22%

Sedangkan inflasi per tahun hanya 6-8%

Cerdas bukan?

Barang awet peralatan rumah tangga

Dengan uang 2 juta untuk membeli peralatan rumah tangga juga cukup banyak dan bahkan keuntungannya bisa 30%

  • Pisau dapur
  • Sapu
  • Lampu
  • Wajan
  • Panci
  • teflon
  • Detergen
  • sabun
  • Odol
  • Sabun cuci piring

Peralatan elektronik tahan lama

  • Setrika
  • Blender
  • Rice cooker

Buka toko di rumah

Jaman sekarang ga perlu buka toko bisa, tinggal sediakan saja barang dagangan lalu infokan ke masyarakat atau melalui chat wa. Jika kita membeli barang kebutuhan sehari-hari niscaya akan laku juga karena orang pasti membutuhkan.

Uang jualan akan berlipat menjadi 5% - 30 % yang bisa diputar lagi untuk berjualan. 

Mungkin kelihatan aneh investasi di barang dagangan, tetapi justru jualan itu jelas dan menguntungkan, asal barang pasti dipakai dan awet.

B. Meningkatkan Nilai Dagangan

Bisa sekali meningkatkan nilai dagangan, artinya bagaimana meningkatkan harga jual berkali-kali lipat. 

Beras dijual dalam bentuk nasi goreng, atau nasi bungkus, pesanan nasi catering tentu untungnya berlipat ganda daripada dijual beras per kg.

Kopi dan gula bisa dijual dalam bentuk kopi seduh akan untung berlipat ganda dari harga seribu rupiah bisa menjadi 3 ribu hingga 5 ribu artinya menjadi untuk lebih dari 200%

C. Barang Dagangan Saya

Saya menginvestasikan uang sekitar 5 juta untuk membeli perlengkapan sekolah, mulai dari alat tulis, topi, dasi, kaos kaki, ikat pinggang, perlengkapan pramuka dsb, membuka toko kecil dengan menyekat rumah. 

Meskipun belum ramai, tapi ada saja yang beli dan nilai keuntungan alat tulis bisa 20%.

Kemudian 2 juta saya alokasikan ke peralatan dapur dan saya jual secara online, bisa dilihat di toko saya di Shopee atau Tokopedia "Sejati Woodcraft"

Dari kedua barang dagangan ini saya selanjutnya tinggal fokus jualan. Tentu saja menjual di toko lebih cepat laku karena orang yang butuh akan tahu dan membeli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun