Mohon tunggu...
Alifa Machfirah
Alifa Machfirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Akuntansi: Due Process IASB of Standard Setting

6 Maret 2024   11:06 Diperbarui: 6 Maret 2024   11:35 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

The International Accounting Standars Board (IASB) adalah sekelompok badan pengatur yang bertanggung jawab untuk menggembangkan dan mempublikasikan standar akuntansi IFRS, termasuk menyentujui interpretasi standar IFRS yang dikembangkan oleh Komite Interpretasi IFRS (sebelumnya IFRIC).

Sebuah organisasi internasional bernama International Accounting Standard Board (IASB) beroperasi di London. Organisasi ini menerbitkan International Financial Reporting Standard (IFRS) yang masih menjadi IFRS yang digunakan di banyak negara. IASB mempunyai 15 anggota yang berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. IASB mulai beroperasi pada tahun 2001 ketika menggantikan Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC). Organisasi ini didanai oleh firma akuntansi besar, lembaga keuangan swasta dan perusahaan industri, bank sentral dan pembangunan, sistem keuangan nasional dan organisasi internasional dan profesional lainnya di seluruh dunia. Sekitar 120 negara dan yurisdiksi pelaporan memperbolehkan atau mewajibkan perusahaan terdaftar dalam negeri untuk mematuhi IFRS, meskipun sekitar 90 negara telah sepenuhnya mematuhi IFRS yang diterbitkan oleh IASB dan memasukkan pernyataan kepatuhan tersebut dalam laporan audit mereka.

Kelompok badan pengatur ini memiliki ahli independepn yang memenuhi kriteria tertentu, termasuk pengalaman dalam menetapkan standar akuntansi, dalam menyiapkan, mengaudit dan menggunakan laporan keuangan, serta mengajar di bidang pendidikan akuntansi. Anggota dewan IASB menunjuk anggota Dewan IFRS Foundation melalui proses rekrutmen terbuka dan seleksi yang ketat, dengan mempertimbangkan faktor distribusi geografis dan setelah berkonsultasi dengan IFRS Foundation.

Dalam Proses IASB memiliki elemen- elemen sebagai berikut :

1.Dewan penyusunan standar independent yang diawasi oleh badan trustee yang beragam secara geografis dan profesional

2.Proses pengembangan standar yang menyeluruh dan sistematis

3.Keterlibatan dengan investor, regulator, pemimpin bisnis, dan profesi akuntansi global di setiap tahap proses, dan

4.Upaya kolaboratif dengan komunitas penetapan standar di seluruh dunia

Dalam rangka mencapai standar yang berkualitas tinggi yang dapat diterima oleh berbagai pihak, IASB telah menetapkan proses yang meneyeluruh, terbukan dan transparan yang memastikan masukan dari berbagai pihak tersampaikan selama proses penyusunan standar, berikut langkah-langkah prosesnya :

1.Setting The Agenda

Langkah pertama dalam penyusunan standar adalah membuat agenda. Dalam menetapkan agenda penetapan standar, IASB memperhatikan kebutuhan pengguna laporan keuangan, khususnya investor. Hal ini konsisten dengan tujuan pelaporan keuangan berdasarkan kerangka dasar yang ditetapkan oleh IASB. Kebutuhan investor dianggap mewakili kebutuhan pihak lain yang terlibat dalam laporan keuangan. IASB menggunakan sejumlah pertimbangan untuk menentukan prioritas pengembangan standar untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan:

*Apakah penyusunan suatu standar sesuai dengan kebutuhan pelaporan keuangan pengguna laporan dan apakah informasi yang dihasilkan oleh standar ini dapat diandalkan?

*Apakah ada standar yang menghasilkan informasi yang memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan?

*Haruskah standar yang dihasilkan oleh pembuat standar lain ditingkatkan menjadi meningkatkan konvergensi?

*Tingkat standar kualitas yang diinginkan yang dihasilkan.

*Keterbatasan sumber daya yang dimiliki.

Berdasarkan pertimbangan di atas, IASB kemudian memutuskan apakah mereka harus terlebih dahulu melakukan penelitian untuk memenuhi kebutuhan pengguna tersebut dan apakah mereka harus berkolaborasi dengan pembuat standar lain dalam mengembangkan standar tersebut. Saat mengambil keputusan mengenai agenda untuk periode tersebut, IASB mencari masukan dari sebanyak mungkin pihak yang berbeda untuk memastikan bahwa agenda tersebut memenuhi kebutuhan utama pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan laporan keuangan.

2.Development and Publication of a Discussion Paper

Tahap selanjutnya dalam penyusunan standar adalah persiapan dan publikasi dokumen diskusi. Meskipun langkah ini bukan tanggung jawab IASB, IASB biasanya menyiapkan dan menerbitkan dokumen diskusi untuk memperjelas permasalahan yang ada dan meminta tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas dalam dokumen diskusi. Jika IASB memutuskan untuk tidak membuat makalah diskusi, IASB akan menjelaskan mengapa hal tersebut tidak diperlukan. Disini penelitian dan analisis dilakukan, juga mendengar pendapat pro dan kontra dari suatu isu.

3.Public Hearing

Mendengar pendapat tentang standar dengan para pelaku usaha, investor, pemerintah, pimpinan perusahaan dan profesi akuntan global dalam setiap tahapan proses (public hearing).

4.Development and Publication of an Exposure Draft

Tahap ini merupakan langkah yang harus diselesaikan IASB dalam proses persiapan standar. Exposure Draft berbeda dengan Discussion Paper karena memuat draft standar yang harus disusun, disertai dengan Permohonan Tanggapan, Pedoman Implementasi, Pedoman Implementasi, Dasar Kesimpulan dan Pandangan Alternatif Anggota IASB yang berbeda pendapat. Publikasi exposure draft merupakan cara utama bagi IASB untuk menerima tanggapan masyarakat terhadap rancangan standar yang sedang disusun.

5.Statement of Financial Accounting Standars

Dewan akan mengevaluasi respon terkait draft yang dikeluarkan, jika dibutuhkan. Setelah semuanya selesai, maka muncullah standar yang disebut IFRS.

Dari tahapan diatas tadi dapat disimpulkan bahwa tahapan pembuatan IFRS tidak hanya berlangsung satu hingga dua tahun saja, melainkan beberapa tahun. Proses yang terjadi saat ini menunjukkan betapa pentingnya menyusun suatu standar yang memperhatikan aturan dan kebutuhan para penyusun dan pengguna pelaporan keuangan, sehingga standar pelaporan keuangan dapat digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan yang diterima secara umum dan kemudian bermanfaat bagi berbagai pihak dalam pengambilan keputusan.

Referensi

Kieso, Weygandt, & Warfield. (2018). Intermediate Accounting. IFRS Edition 2e. New York. Chapter 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun