Mohon tunggu...
Alif Al-Fattah
Alif Al-Fattah Mohon Tunggu... Mitra PayTren; English Trainer; University Student -

Author, Bookish, Traveller, Businessman, and English Trainer. Instagram: @alif_alfattah | WA: 087850099453

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Tips Memikat Hati Perempuan

3 Juni 2017   21:29 Diperbarui: 3 Juni 2017   21:50 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai raja, sikap Balqis tidak otoriter. Dia minta masukan dari para pembesar tentang surat itu. Sayang, mereka tidak bisa memberikan keputusan. Mereka bisanya melakukan perintah (berperang). Suatu keputusan ada padanya seorang.

Balqis punya ide untuk mencoba Nabi Sulaiman dengan mengirim utusan yang membawa hadiah. Ia ingin tahu reaksi beliau. Sayangnya, saat hadiah itu disodorkan, Sulaiman memekik, “Apakah kamu akan memberikan harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang kamu berikan kepadaku; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka! Sungguh, kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya dan akan kami usir dari negeri itu (Saba’) secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina.” (s. An-Nisa’ a. 36-37).

Kemudian Nabi Sulaiman menawarkan kepada para pembesar beliau untuk mengerjakan tugas: membawa singgasana Balqis sebelum ia datang kepada beliau dalam keadaan menyerahkan diri. Jin Ifrit yang menjawab permintaan beliau. Katanya, ia akan siap membawa singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduk.

Benar. Singgasana itu tampak di depan Sulaiman. Beliau takjub. Sadar, ini semua merupakan atas kekuasaan Allah swt. Beliau bersyukur, benar-benar bersyukur. Dan, beliau minta singgasana itu dirubah dengan wujud yang lain, sehingga nanti Balqis tidak mengenalnya.

Dan, ketika Balqis diminta memasuki istana Nabi Sulaiman, dilihatlah lantai seakan-akan kolam sehingga disingkap penutup kedua betisnya. Padahal, itu hanya lantai istana yang dilapisi kaca. Balqis terharu, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.” (s. An-Nisa’ a. 44).

Sebuah cerita yang saya kutip agak panjang menjelma menjadi sebuah inspirasi: optimis menaklukkan kecongkakan perempuan, sehingga Anda dapat mengetuk hatinya. Memang, disadari, agak atau amat sulit, tetapi hanya laki-laki yang mengetahui sisi kelemahan perempuan itu pemenangnya. Jika perempuan itu jelas-jelas tajir, Anda, seorang lelaki, dapat mematahkannya dengan kekayaan yang Anda miliki. Pasti, si perempuan itu akan klepek-klepek di depan Anda seperti Balqis yang bertekuk lutut dan berpasrah diri kepada Allah swt. di depan Nabi Sulaiman. Karena, kekayaan Nabi Sulaiman telah membikin Ratu Balqis excited.

Lain lagi jika si perempuan itu rupawan nan cantik jelita. Kecantikannya sering menutup jalan bagi Anda masuk. Sebuah kisah yang dapat saya petik dari “Al-Qur’an s. Yusuf a. 31.”

Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka diundanglah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikanlah sebuah pisau (untuk memotong jamuan). Kemudian dia berkata kepada Yusuf: Keluarlah (tampakkan dirimu) kepada mereka. Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya. Dan, mereka tanpa sadar melukai tangannya sendiri seraya berkata: “Maha sempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulai.”

Anda sekarang sudah punya jalan: tunjukkan bahwa dirimu rupawan. Keren. Percaya diri (pe-de). Sehingga, kecantikan perempuan akan menjadi pudar layaknya Pudarnya Kecantikan Kleopatra dalam novelnya Kang Abik. Bayangkan! Para gadis dalam kisah di atas takjub-tidak kuat melihat ketampanan Nabi Yusuf. Subhanallah.

Pertanyaannya, jika Anda tidak kaya dan rupawan, lalu bagaimana? Jadilah seperti Nabi Muhammad yang dilamar Siti Khadijah, seorang saudagar kaya. Padahal, beliau orang miskin. Satu hal yang bikin hati Khadijah terketuk adalah sikap beliau: jujur. Beliau bertahun-tahun bekerja sebagai pedagang kambing milik Khadijah tanpa dipoles dengan sikap dusta. Jujur benar-benar menjadi berlian yang tak ternilai harganya dibandingkan harta yang Khadijah punya. Jujur merupakan sikap yang mengantarkan seseorang menjadi tulus.

Kisah-kisah di atas telah menjawab kebuntuan otak Anda dalam memikat hati perempuan. Tiga tip: menampakkan kekayaan, tampil lebih rupawan, dan atau bersikap jujur adalah salah satu langkah positif Anda ketemu tulang rusuk kiri Anda dengan diselimuti sikap optimis. Silahkan dicoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun