Mohon tunggu...
Alif Akhtar Hasan
Alif Akhtar Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalinaga-20107030150
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030150

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bilal Bin Rab'ah, Sang Muazin Rasulullah yang Suara Sandalnya Sudah Terdengar di Surga

26 Juni 2021   21:12 Diperbarui: 26 Juni 2021   21:19 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8 Juni 632 M atau 12 Rabiul Awal 11 H. Bilal tidak adzan seperti biasanya, suaranya tersendat dan diiringi suara tangisan. Sang Muadzin menyadari bahwa sang Rasul telah wafat mengakhiri tugasnya. Duka mendalam amat dirasakan Bilal , Sang Muadzin Rasulullah, maka sejak saat itu Bilal memutuskan berhenti dari tugasnya.

Khalifah Abu Bakar dan kaum muslimin kehilangan suara merdu adzan Bilal.

WAFATNYA SANG PENYERU PANGGILAN LANGIT

Sang Muadzin Rasulullah SAW menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 H ( 2 Maret 640 M) diusia yang ke- 63 tahun di Syam. Beliau dimakamkan di Saghir, Damaskus. Ada sumber lain menyebut beliau dimakamkan di Amman, Yordania.

BILAL BIN RABAH, namanya yang dulu tidak diperdulikan kini terkenal di seluruh penjuru dunia karena kemualiannya di dalam islam.

Bilal yang pernah merasakan pedihnya siksaan kemudian menjelma menjadi simbol kebebasan dan persamaan derajat manusia.

Bilal bin Rabah telah berjumpa dengan kekasihnya di alam abadi kisahnya selalu menjadi teladan bagi kaum muslimin, namanya selalu disebut-sebut disetiap Mesjid di tanah air.

Bilal sang muadzin sebagai penghargaan atas kiprahnya sebagai pengumandang seruan langit.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun