Mohon tunggu...
Alif Akhtar Hasan
Alif Akhtar Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalinaga-20107030150
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030150

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bilal Bin Rab'ah, Sang Muazin Rasulullah yang Suara Sandalnya Sudah Terdengar di Surga

26 Juni 2021   21:12 Diperbarui: 26 Juni 2021   21:19 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah

Assalamu'alaikum

Bilal bukan siapa-siapa, hanya seorang hamba sahaya, namun kekuatan iman dan ketegaran menghadapi tantangan menempatkan dia disisi yang mulia, dia jadi teladan dalam mempertahankan akidah.

Bilal dilahirkan di Mekah 5 Maret 580 M. Ayahnya bernama Rabah sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karna ibunya ini sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan Ibnu Asaudah yang berarti putra wanita hitam.

Bilal adalah hamba sahaya yang dimiliki oleh Umayah bin Khalaf, seorang tokoh penting Kafir Quraisy. Bilal diperlakukan seperti barang yang bisa diwariskan dan diperjual belikan. Sebagai budak tokoh Quraisy, Bilal melakukan pekerjaan dengan tekun dan sungguh-sungguh.

BILAL MENDAPAT HIDAYAH DAN MASUK ISLAM

Suatu hari diperternakan, Bilal bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Disana Bilal berbincang-bincang dan melihat mu'jizat dari nabi Muhammad. Nabi Muhammad mengajak masuk islam dan akhirnya Bilal langsung masuk islam saat itu juga.

Sejak itu Bilal termasuk segelintir orang Mekah yang beriman pada ajaran Nabi Muhammad SAW.

Mendengar kabar Bilal memeluk agama islam, Umayyah bin Khalaf langsung murka dan menyiksa Bilal. Bilal mendapatkan siksaan dan penganiayaan yang sangat kejam dan lebih berat dari siapapun.

Saat disuruh untuk murtad dan harus kembali menyembah berhala Mekah. Bilal dengan yakin mengucap "Ahad Ahad" (Tunggal, Allah maha Tunggal).

Mendengar hal itu, Umayyah makin murka, Umayah menyuruh agar Bilal dicambuk dan dipukuli sambil dijemur di padang pasir dibawah panasnya sinar matahari gurun, kaki dan tangannya diikat ditiang pancang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun