Mohon tunggu...
Alif Akhtar Hasan
Alif Akhtar Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalinaga-20107030150
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alif Akhtar Hasan-Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030150

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Punk: Sebuah Ideologi yang Disalahpahami Masyarakat

26 Juni 2021   17:07 Diperbarui: 26 Juni 2021   17:32 4291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola kemunculan Punk di Inggris hampir sama dengan yang berada di Negeri Paman Sam, negara yang beribukota london tersebut sedang mengalami krisis ekonomi sehingga timbul masalah seperti pengangguran ataupun kekerasan di tempat umum.

Oleh karena itu, para pemuda Inggris menjadikan punk sebagai wadah yang mewakiki suara mereka, khususnya para kelompok pekerja. Punk menjadi sebuah terobosan untuk kebebasan berbicara kaum muda kelas bawah.

Lambat laun, punk Inggris dapat mempengaruhi dunia musik yang merambah ke setiap budaya dominan hingga sekarang. Dengan eksistensi tersebut membuktikan bahwa punk bukanlah sampah.

Dalam perjalanannya pada suatu kurun waktu, punk ada karena timbul sebuah kekecewaan dari musik rock kelas bawah terhadap rock yang mapan.

Karena itulah, punk mengambil sisi lain dalam menciptakan lirik-lirik lagu yang berupa teriakan protes akan kejamnya kehidupan serta rasa frustrasi, kemarahan yang semuanya berkompromi dengan hukum jalanan, represi aparat, kerja kasar serta figur penguasa terhadap rakyat.

Punk Masuk ke Indonesia

Aliran punk diketahui masuk ke Indonesia sekitar tahun 1989/1990-1995 yang digagas oleh Band Young Offender dan band Anti Septic. Budaya punk tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta ataupun kota besar lainnya.

Pada awal terbentuknya punk di Indonesia berasal dari komunitas metal. Pencetus punk ini kemudian membentuk suatu komunitas yang fokus pada bidang musik dan fashion. Namun, seiring dengan perkembangannya yang pesat, punk di Indonesia disalahartikan -- tidak merepresentasikan punk dari negara asalnya.

Dandanan punk Indonesia yang lusuh, kacau, aneh dan jauh dari mapan adalah identitias mereka. Dengan dandanan seperti itu justru merusak mereka sendiri. Mereka terperosok ke dalam pergaulan yang tidak sehat, n*arkoba dan perilaku negatif lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa punk merupakan sebuah ideologi yang tidak pernah mengajarkan hal-hal yang berbau negatif, hanya saja para penganutnya salah mengartikan apa itu punk sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun