REVIEW BUKU "PENELUSURAN BENANG MERAH SHERLOCK HOLMES" SIR ARTHUR CONAN DOYLE
Judul Buku       : Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes
Pengarang        : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit      : 2001
Tempat Terbit    : Jakarta
Tebal Buku       : 211 halaman
Anda mencari buku misteri penuh sandi, lekat dengan teka-teki yang ingin menguji kecerdasan dan nyali anda? Percayalah karangan Sir Arthur Conan Doyle, masterpiece-nya "Sherlock Holmes" akan sangat mengisi hari-hari penuh ambisius anda. Sir Arthur Conan Doyle benar-benar menulis dengan penuh kejelian, detail dan penuh riset akademik. Tentu tulisan ini adalah karya fiksi. Sherlock holmes tidaklah nyata, tetapi Sir Arthur Conan Doyle membuatnya seakan nyata dengan ketekunan dalam tulisannya.
"Penelusuran Benang Merah" adalah kisah pertama, awal pertemuan Dr Watson dengan sosok unik, kharismatik, penuh misteri dan unpredictable, lelaki muda yang penuh ambisius menekuni beragam bidang, tetapi tidak semuanya bidang. Dialah Sir Arthur Sherlock Holmes. Lelaki yang menekuini keilmuwan kedokteran, anatomi, misteri, kejatahan, tapi tidak dengan sastra, filsafat, seni atau bahkan kosmologi, apakah anda pernah bertemu dengan seorang cerdas yang tidak mengetahui bahwa sejarah dunia pernah bentrok karena ada keyakinan bahwa bumi sebagai pusat tata surya? Ada, dialah Sherlock Holmes. Lelaki yang memiliki kecerdasan dan ketelitian tinggi dalam ilmu deduksi, ilmu botani, geologi, bahkan seorang yang bisa membedakan jenis tanah apapun hanya dalam sekali lihat dan darimana tanah itu berasal.
Dr Watson dalam awal pertemuan ini merupakan seorang tenaga medis yang mengalami cidera dan trauma berat usai perperangan di Afghanistan. Ia beristirahat, mencari tempat tinggal yang cukup terjangkau dengan sisa dana. Singkat cerita, melalui kawan, ia bertemu dengan Holmes, berbagi tempat tinggal di salah satu penginapan di Bakerstreet. Keduanya saling bernegosiasi keburukan dan kebaikan dalam keseharian masing-masing, akhirnya sepakat untuk saling berbagi. Dimulailah kehidupan Dr Watson dan Holmes dalam satu bingkai cerita, yang kemudian akan melahirkan cerita-cerita unik nan menggelitik akal logika.
Awal pertemuan mereka berdua cukup mengesankan. Holmes menebak dengan tepat darimana Watson melalui jabat salam. Sempat tertegun dan ingin menanyakan, namun Holmes terlalu girang mengenalkan penemuan terbarunya dalam bidang kimia. Dimulailah hari-hari Dr Watson untuk mengenal Holmes lebih dalam. Tapi, bukankah kita sering mendengar pepatah, jika kita ingin menyelidik sesuatu, kadangkala sesuatu itu yang berbalik menyelidik kita, itulah hubungan persahabatan Dr. Watson dan Sherlock Holmes
Penelusuran Benang Merah adalah kasus pertama yang dijalani Dr. Watson, tentu tidak pertama untuk Holmes. Karena ternyata, setelah tinggal bersama, Holmes memiliki banyak tamu beragam, dari lelaki -- wanita, tua -- muda, bahkan anak-anak kumal sekalipun, yang ternyata mereka adalah pasukan Holmes dalam menyelidiki dan memecahkan banyak kasus, sejahat apapun kasus itu, anak-anak lebih murni hatinya tertimbang manusia dewasa cerdik tingkat professor.
Kasus pertama ini menceritakan seorang pria berdama Drebber tewas dalam keadaan sangat ganjil, misterius, bahkan wajahnya meninggalkan kesan seakan usai melihat monster atau bayangan hantu. Kasus pembunuhan yang terjadi di sebuah rumah kosong, terjadi tengah malam, ruangan kejadian tersebut meninggalkan banyak bukti, dari cincin pernikahan, tulisan bercak darah, hingga jejak-jejak kaki, bahkan abu cerutu. Lestrade dan Gregson, dua detektif polisi yang memiliki reputasi hebat turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini, namun, berujung nihil. Bahkan sekretaris Drebber turut menjadi korban pembunuhan di kamar hotelnya. Kasus yang terbilang cukup rumit. Kasus yang menggelitik darah muda dan rasa penasaran Holmes. Tanpa disangka kasus ini merupakan lanjutan daripada kehidupan sebuah keluarga 20 tahun lalu. Kehidupan yang bermula dari rasa putus asa, hingga hidup bahagia, namun kisah itu ditutup dengan kepiluan menyedihkan.
Bagi pengulas, Sir Arthur Conan Doyle menulis dengan diksi bahasa yang lembut, halus, penuh kecerdikan dan peribahasa menarik. Anda tidak akan ngeri seutuhnya membaca kisah ini. Justru, akan memancing nyali dan kecerdasan anda. Selamat bertemu dengan detektif London amatir dengan biola klasiknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI