Penelusuran Benang Merah adalah kasus pertama yang dijalani Dr. Watson, tentu tidak pertama untuk Holmes. Karena ternyata, setelah tinggal bersama, Holmes memiliki banyak tamu beragam, dari lelaki -- wanita, tua -- muda, bahkan anak-anak kumal sekalipun, yang ternyata mereka adalah pasukan Holmes dalam menyelidiki dan memecahkan banyak kasus, sejahat apapun kasus itu, anak-anak lebih murni hatinya tertimbang manusia dewasa cerdik tingkat professor.
Kasus pertama ini menceritakan seorang pria berdama Drebber tewas dalam keadaan sangat ganjil, misterius, bahkan wajahnya meninggalkan kesan seakan usai melihat monster atau bayangan hantu. Kasus pembunuhan yang terjadi di sebuah rumah kosong, terjadi tengah malam, ruangan kejadian tersebut meninggalkan banyak bukti, dari cincin pernikahan, tulisan bercak darah, hingga jejak-jejak kaki, bahkan abu cerutu. Lestrade dan Gregson, dua detektif polisi yang memiliki reputasi hebat turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini, namun, berujung nihil. Bahkan sekretaris Drebber turut menjadi korban pembunuhan di kamar hotelnya. Kasus yang terbilang cukup rumit. Kasus yang menggelitik darah muda dan rasa penasaran Holmes. Tanpa disangka kasus ini merupakan lanjutan daripada kehidupan sebuah keluarga 20 tahun lalu. Kehidupan yang bermula dari rasa putus asa, hingga hidup bahagia, namun kisah itu ditutup dengan kepiluan menyedihkan.
Bagi pengulas, Sir Arthur Conan Doyle menulis dengan diksi bahasa yang lembut, halus, penuh kecerdikan dan peribahasa menarik. Anda tidak akan ngeri seutuhnya membaca kisah ini. Justru, akan memancing nyali dan kecerdasan anda. Selamat bertemu dengan detektif London amatir dengan biola klasiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H