Judul Buku : MEMBANGUN KEBERAGAMAAN
Mencerahkan dan Menenangkan
Pengarang : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Kategori : Buku Referensi
Bidang Ilmu : AgamaÂ
Halaman : xii, 347 hlm.; 20 cm
Tahun Terbit : 2015
Nama_mahasiswa: Alifah Lintang Ariyanti
Universitas Duta Bangsa Surakarta.Â
Dosen Pengampu : Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag.
Review bab 1
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Setiap orang adalah pemimpin. Setiap pemimpin dimintai pertanggungjawabannya. sebagai pemimpin. Bagaimana kepemimpinan dijalankan, bagaimana menjalankan kepemimpinan tersebut, dan untuk apa kepemimpinan tersebut dijalankan, apa kontribusinya untuk kemajuan.
 Khalifah merupakan pengganti atau wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah Saw. terutama bagi keempat khalifatur Rasyidin menyentuh juga maksud dalam kandungan kata 'Amir' disebut juga penguasa.
Khalifah dalam Alquran mencakup pula maksud Allah Swt untuk menyatakan pemimpin yang bersifat nonformal. Surat al Baqarah [2]: ayat 30 "Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Firman tersebut tidak sekedar merujuk pada khalifah pengganti Rasulullah Saw. tetapi adalah penciptaan Nabi Adam dan anak cucunya yang disebut manusia dan dibebani.Tugas untuk memakmurkan bumi. Tugas yang disandangnya itu menempatkan setiap manusia sebagai pemimpin.
Kepemimpinan mempunyai banyak persamaan dengan khalifah yang berarti pemerintahan atau kepemimpinan. Khilafah itu sendiri tidak dijumpai dalam Alquran. Kata khalifah. Menurut Ibnu Khaldun bahwa manusia itu mempunyai kecenderungan alami untuk memimpin, karena mereka diciptakan sebagai khalifah Allah di bumi. Menurut Khaldun khilafah adalah kepemimpinan
Islam sebagai agama yang mendunia memberikan kerangka teoritik dan acuan dalam pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan di dunia. Salah satu bentuk implementasi tujuan universal Islam adalah menderevasikan sistem kepemimpinan yang bersumber dari nilai-nilai universal Islam dari kandungan Al-Quran maupun perilaku dan uswatun khasanah Rasulullah Muhammad Saw. dalam bentuk As Sunnah.
Dalam Islam hakikat kepemimpinan adalah amanah, yang merupakan kelanjutan misi ketuhanan dan kenabian dari risalah Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad Saw. Misi kenabian adalah menciptakan kesejahteraan untuk semesta alam. Dimana tugas hidup manusia adalah menciptakan kemakmuran untuk mengabdikan segala potensi dan kreativitasnya sebagai ibadah kepada sang Khaliq Allah Swt. hubungan ini harus disadari sebagai konsekuensi kebradannya di muka bumi. Maka dalam Islam fungsi kepemimpinan atau kekhalifahan adalah dalam rangka memakmurkan, menjaga kelestarian, memanfaatkan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat, berbakti kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas karunia-Nya.
Rasulullah Muhammad Saw sendiri memberikan tauladan kepemimpinan amanah, yang menitikberatkan pada pengabdian dan tanggung jawab. Serta kepemimpinan rahmatan lil 'alamiin. Yaitu kepemimpinan yang mampu memberikan perlindungan bagi semua kepentingan dan mampu mengendalikan perbedaan atau konflik, sehingga perbedaan sebagai rahmat yang selalu membawa dinamika.
Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin untuk menciptakan tata kehidupan yang lebih baik dan terjaminnya hak dan kewajiban secara merata, seimbang di tengah kehidupan masyarakat. Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang mampu menjalankan kepemimpinnanya untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan , untuk semua orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI