Pada hari Minggu (28/03/2021), salah satu kegiatan mahasiswa yang dinaungi oleh UKM Sepak bola dan Futsal mengadakan perlombaan antar fakultas cabang olahraga Sepak bola dan Futsal Putri.Â
Perlombaan ini dilakukan dalam lapangan kampus guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan jika mengadakan kegiatan ini di luar kampus. Hal ini juga di sampaikan oleh Ketua UKM tersebut yaitu FIkri Fauzi, ia mengatakan "Tiba-tiba awal bulan di panggil pak Rozikan dan semua unit kegiatan mahasiswa yang menanungi olahraga juga dipanggil dan mengatakan bahwa beliau ingin mengadakan perlombaan atau kegiatan yang melibatkan mahasiswa supaya mahasiswa bisa merasakan kembali kegiatan didalam kampus.Â
Awalnya pengen ngadain lomba di lapangan luar gitu yang lebih bagus, tapi pihak kampus tidak mengizinkan karena takut ada hal buruk terjadi" pungkasnya.Â
Ternyata kegiatan yang dinamai Student Sport Competition atau disingat SSC oleh pihak kampus ini memang mendapat banyak respon positif dari mahasiswa khususnya mahasiswa yang ahli dalam bidang olahraga yang mengadakan lomba. "Rasanya seneng banget kampus ngadain kegiatan mahasiswa gini, soalnya kan setahun nganggur doang ya dirumah jadi waktu tau ada kegiatan kaya gini badan langsung ready gitu hahaha. ucap Ilham Najib, salah satu mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2017. Ternyata mengadakan kegiatan perkuliahan secara online membuat kebanyakan mahasiswa jenuh, karena hanya bisa duduk dan melihat laptop saja dan tidak bisa berinteraksi seperti biasanya.
Dengan naik turunnya pandemi sekarang ini, kampus juga cukup kewalahan dalam menyetujui kegiatan mahasiswa yang dilakukan secara offline atau tatap muka.Â
Kegiatan secara offline memang sangat dinanti mahasiswa dan mungkin membuat mahasiswa senang, tapi melonjaknya kasus pandemi sekarang ini juga membuat pihak kampus ketika akan mengadakan kegiatan.Â
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Rozikan "Peningkatan covid di UMY luar biasa, bahkan unires juga sudah tidak bisa menampung jika ada yang positif. Sebenarnya ingin sekali saya menyetujui semua kegiatan seperti seminar bahkan kegiatan-kegiatan mahasiswa lainnya, tapi keadaannya tidak mengizinkan, ambyar kemahasiswaan ketika mendengar kelonjakan yang terjadi di Yogyakarta saat ini." pungkasnya.Â
Beliau juga menambahkan "Saya juga pernah kena tegur loh sama pimpinan karena penyelenggaraan kegiatan olahraga kemarin itu, ada salah satu cabang olahraga yang supporternya tidak bisa dikendalikan. Saya malu karena kena marah, makanya sekarang ini saya sangat membatasi kegiatan mahasiswa yang offline harus benar-benar selektif. Hilang uang bisa dicari, tapi hilang kepercayaan ya ambyar." tutupnya saat itu.
Salah satu mahasiswa yang juga merupakan ketua sebuah organisasi di kampus juga mengatakan "Memang cukup susah melakukan kegiatan saat cuaca seperti ini, disalah satu sisi kita dituntut anggota untuk kegiatan yang mereka inginkan disatu sisi kampus juga merekomendasikan kegiatan yang bersifat online saja. Minat anggota kurang karena jarang ada kegiatan, kejenuhan mereka itu dianggap jadi kemunduruan organisasi." pungkas Rajabi Fajar.
Setiap keputusan yang dipilih memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun dari jawaban beberapa mahaiswa diatas, tetaplah kegiatan yang menarik adalah kegiatan yang dilakukan secara offline bukan secara online, itu lebih menarik minat mereka.  Diluaran sana juga banyak kampus yang belum memperbolehkan kegiatan mahasiswa dilakukan secara offline, jadi kita harus  bersyukur karena pihak kampus masih memfasilitasi kegiatan offline maupun offline. Banyak bersyukur atas apa yang sudah kita dapat dan masih bisa kita lakukan sampai hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H