Malang: Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup di bumi. Terdapat beberapa sumber air di Hutan Lindung kawasan Desa Gadingkulon yang perlu dijaga, agar sumber-sumber air tersebut tetap bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.Â
Sumber air dimanfaatkan oleh masyarakat untuk irigasi, disalurkan ke rumah warga untuk memenuhi kebutuhan air, dll. Melakukan penanaman hutan terutama kawasan disekitar sumber air merupakan salah satu cara untuk menjaga kelestarian sumber air yang ada.Â
"Masyarakat butuh adanya edukasi untuk pentingnya penanaman tanaman endemik seperti kopi, cengkeh, dan pohon akar kuat lainya, selain bisa menjaga sumber air hutan dan cadangan kontribusi oksigen juga memiliki nilai ekonomis," ujar Bapak Yosi selaku anggota komunitas peduli hutan AKARIMBA.
Oleh sebab itu, Mahasiswa KKN Tematik Integrasi Kimia Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan komunitas peduli hutan AKARIMBA melakukan pembibitan dan penanaman bibit pohon yang memiliki akar kuat, bibit pohon endemic, seperti karet kebo. Karet kebo memiliki akar gantung yang kuat dan dapat menopang seperti jangkar di bawah tanah serta membantu menahan cabang-cabangnya yang berat, karena itulah tanaman ini cocok ditanam di sekitar kawasan sumber mata air.
"Disini banyak sumber air dan kita gak tau nanti apa yang terjadi ketika ada bencana alam ataupun perilaku manusia untuk mengeksploitasi sumber air maka dari itu penanaman pohon karet kebo ini sangat penting untuk menjaga sumber air dan kestabilan tanah sekitar sumber air," ujar Bapak Kariadi selaku anggota dari LMDH.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H