"Setiap langkah yang kita ambil sebagai wakil rakyat haruslah penuh perhitungan, penuh pertimbangan. Apakah membawa manfaat dan keuntungan pada rakyat. Pasalnya, kita harus ada di pihak rakyat. Itu tidak bisa dielakkan," kata Puan.
Puan berharap kebijakan dapat diambil menanggapi hal ini. Bila memang serapan anggaran itu masih bisa dikurangi, sepatutnya dialokasikan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Bantuan pada masyarakat tidak tertutup pada bantuan sosial pemerintah, bisa dari arahan DPRD.
Puan memberikan contoh keberadaan Satgas Lawan Covid-19 DPR RI yang mendedikasikan gerakannya untuk membantu rakyat. Terlebih pada kondisi penyebaran virus corona belakangan ini.
Satgas Lawan Covid-19 DPR RI mengupayakan kemudahan barang-barang kebutuhan kesehatan masuk Indonesia, seperti oksigen dan kebutuhan obat-obatan lainnya. Satgas juga memberikan donasi masker dan kebutuhan kesehatan lain untuk berbagai pihak yang membutuhkan.
"Kita harus sadar diri dan aktif dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat di masa pandemi ini. Perhatian kita harus terpusat pada masyarakat," ujar Alumni Universitas Indonesia itu.
Puan sendiri baru-baru ini memberikan perhatiannya pada anak-anak yatim dan/atau piatu akibat Covid-19. Puan tersentuh akan cerita Alviano Dafa Raharja, 8 tahun, yang kehilangan orang tuanya dan harus menjalankan isolasi mandiri sendirian di rumah.
Puan memberikan santunan dan bantuan pendidikan tidak hanya pada Vino, tetapi juga untuk Rahmad Dian Agasta dan Heenglay Onglay. Anak-anak itu sama-sama kehilangan orang tua dan keluarga karena Covid-19.
Aktivitas sosial seperti itulah yang menurut Puan harus dilakukan lebih banyak oleh anggota dewan. "Kita tidak bisa mengutamakan kepentingan sendiri, tetapi harus mengedepankan kepentingan bersama untuk melewati Pandemi Covid-19 ini," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H