Mohon tunggu...
Money

Bisnis Makanan Olahan Belalang? Emang Untung?

15 Desember 2016   16:47 Diperbarui: 15 Desember 2016   17:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya, Alifa Amalia Hasna, mahasiswi Universitas Ilmu Administrasi Niaga, angkatan 2014, untuk mengerjakan Ujian Akhir Semester mata kuliah Evaluasi Proyek, saya akan mengenalkan ide bisnis saya pada bidang pangan yang bertujuan untuk ketahan Pangan Indonesia di masa yang akan datang, yaitu Belalang Nugget “ BELLNUT” , dan inilah Executive Summary perusahaan kami! 

Masyarakat Indonesia masih  dikatakan kurang  dalam mengkonsumsi protein. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya persedian dan mahalnya daging sapi dan ayam sebagai sumber protein hewani manusia. Sebenarnya terdapat hewaan dengan kandungannya yang sangat tinggi yaitu belalang.Namun, belalang masih dianggap sebagai hewan yang kotor dan menjijikkan di Indonesia. Tetapi di balik itu semua, Belalang  merupakan serangga yang kaya akan protein dan kandungan lainnya  yang sangat bermanfaat untuk tubuh, juga rendah kolesterol. 

Namun pemanfaat Belalang memang belum digali secara maksimal di Indonesia, kebanyakan pengolahannya dijual hanya  dengan cara digoreng . Masyarakat yang mengkonsumsi belalang jugajumlahnya  masih sedikit, misalnya saja masyarakat di Gunung Kidul, Yogyakarta. Dengan manfaatnya yang berguna bagi manusia, maka diperlukan inovasi pengolahan belalang agar  menjadikan belalang sebagai makanan yang dapat lebih menarik masyarakat Indonesia agar mau untuk mengkonsumsi belalang. .

Itulah Yang membuat perusahaan saya, PT. GRASHOPFOOD Indonesia, yang memiliki visi yaitu Menjadi Perusahaan Produsen Belalang terbesar di Indonesia, yang Sehat, Aman, dan Bergizi. Dengan produk unggulan kami, “BELLNUT” Nugget Belalang.

Dengan SWOT analisis produk kami :

  • Strength : Kandungan proteinnya tinggi, terdapat banyak belalang di Indonesia, dan tidak memakan lahan yang luas untuk budidaya.
  • Weakness : Terkadang terdapat parasit di usus Belalang, sehingga sebelum dikonsumsi Belalang harus dibersihkan dengan benar
  • Opportunities : Pengolahan Nugget Belalang belum banyak diketahui, dan belum di jual secara Massal
  • Threat : Orang Indonesia masih menganggap serangga, termasuk Belalang merupakan hewan “Menjijikan” untuk dikonsumsi.

Keunggulan produk kami, ialah kami menternak sendiri Belalang tersebut, sehingga persedian Belalang sebagai bahan baku akan selalu terjamin. Kami akan membangun kawasan perusahaan di daerah Cikokol, Tangerang dengan luas 5000m2.

Produk yang kami hasilkan akan terbagi menjadi 2 bentuk: yaitu katsu siap santap dan nugget beku yang akan dijual kepada distributor. Dengan produksi perharinya 2 ton, yang akan dibagi menjadi 600 katsu siap santap dengan harga satuannya Rp24.000 dan 1700 pack nugget beku dengan harga Rp50.000 per satuannya.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Seperti pada bisnis biasanya, kamiakan menggunakan media sosial sebagai media promosi, dengan menampilkan review dari para konsumen kami dan meminta review dari para ahli kesehatan mengenai produk belalang kami. Agar dapat membuat masyarakat semakin tertarik untuk membeli produk kami. Kami juga akan mengikuti bazar acara, terutama dalam acara kesehatan, sambil menawarkan tester kepada peserta yang datang ke stand kami, sehingga mereka yang ingin tahu tentang produk kami, dapat mengetahuinya.

Dengan Analisa keuangannya 

Initial Investments: 25.935.036.865                                          

Cash Outflow/Year: 7.348.271.826                                         

Cash Inflow/Year: 21.135.122.400                                             

Cashflow/Year (dari tahun 1-15): 13.786.850.574

Rate: 0.5

NPV:  1.575.695.372,60

PI:1,060.755.471

IRR: 53%

Dengan pendapatan sebesar Rp21.135.122.400 per tahunnya, dan IRR lebih besar dari rate, maka perusahaan ini sangat Feasible untuk dilaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun