Mohon tunggu...
ALIF
ALIF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengguna Mandiri

Mengenai artikel/mini jurnal berisikan tentang keadaan sosial budaya, pendidikan, politik di Indonesia terkhushus daerah Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lopis Rasaksa: Metode Dakwah Modern dalam Persatuan Kerukunan Umat Beragama di Pekalongan

16 Juni 2023   17:16 Diperbarui: 16 Juni 2023   17:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak 

Penelitian ini menganalisis penggunaan metode dakwah modern melalui acara Lopis Raksasa untuk memperkuat persatuan dan kerukunan umat beragama di Kelurahan Krapyak, Pekalongan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumen. Hasilnya menunjukkan bahwa Lopis Raksasa efektif dalam mempromosikan persatuan dan kerukunan umat beragama, melibatkan partisipasi aktif dari berbagai komunitas agama. Penggunaan teknologi modern seperti media sosial memperluas jangkauan informasi, sementara tantangan yang diidentifikasi mencakup integrasi teknologi dengan nilai-nilai agama dan adaptasi terhadap perubahan sosial dan budaya. Kesimpulannya, Lopis Raksasa sebagai metode dakwah modern berhasil memperkuat persatuan dan kerukunan umat beragama, dan memiliki potensi untuk diterapkan di konteks lain guna membangun masyarakat inklusif.

Kata kunci : Lopis, raksasa, kerukunan, agama, masyarakat

PENDAHULUAN

Tradisi syawalan adalah sebuah tradisi yang ada di Indonesia. Tradisi ini biasanya dilakukan pada hari ke delapan di bulan Idul Fitri. Traadisi ini merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak dahulu, dan sudah turun-temurun. Bulan Syawal adalah sebuah bulan yang penuh keberkahan dan kegembiraan karena merupakan bulan kemenangan setelah melewati bulan Ramadhan.

Kelurahan Krapyak di Pekalongan memiliki keragaman agama yang signifikan, dengan komunitas Islam, Kristen, Hindu, dan Budha yang hidup berdampingan. Meningkatkan persatuan dan kerukunan antarumat beragama di wilayah ini menjadi prioritas dalam membangun masyarakat yang harmonis. Dalam konteks ini, Lopis Raksasa menjadi sebuah fenomena menarik yang perlu diteliti untuk mengungkap potensi dan keefektifannya dalam mencapai tujuan tersebut. Tradisi ini berkembang dan sudah mulai berubah. Awalnya, lopis ini hanya berukuran kecil, tetapi sekarang mereka sangat besar, dengan berat hingga 2000 kg dan tinggi hingga dua meter. Orang-orang dari Krapyak dan orang-orang dari daerah lain sangat tertarik dengan tradisi ini.

Persatuan dan kerukunan umat beragama merupakan faktor penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif. Di era modern ini, penggunaan metode dakwah yang efektif menjadi sangat relevan dalam memperkuat persatuan dan kerukunan tersebut. Salah satu metode dakwah modern yang menarik perhatian adalah melalui acara Lopis Raksasa, yang telah diterapkan di Kelurahan Krapyak, Pekalongan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan metode dakwah modern, khususnya melalui acara Lopis Raksasa, dalam memperkuat persatuan dan kerukunan umat beragama di Kelurahan Krapyak, Pekalongan. Melalui pendekatan kualitatif dan pengumpulan data yang komprehensif, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kontribusi Lopis Raksasa dalam mempromosikan toleransi, saling pengertian, dan menghargai perbedaan antarumat beragama.

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang efektivitas Lopis Raksasa sebagai metode dakwah modern dalam konteks persatuan dan kerukunan umat beragama di Kelurahan Krapyak. Selain itu, penelitian ini juga dapat mengidentifikasi tantangan dan peluang yang terkait dengan penerapan metode dakwah modern dalam konteks yang serupa.

Diharapkan bahwa temuan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pendekatan dakwah modern dalam memperkuat persatuan dan kerukunan umat beragama di masyarakat. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas Lopis Raksasa dan penggunaan metode dakwah modern, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis di Kelurahan Krapyak dan mungkin juga di tempat-tempat lain dengan tantangan serupa.  

METODE PENELITIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun