Teror yang dilakukan oleh Ratu Boko membuat para masyarakat khawatir dan banyak dari mereka meminta perlindungan ke kerajaan lain, Kabar raksasa pemakan manusia ini sampai ke telinga Raja Kerajaan Pengging yang kemudian mengutus anaknya yaitu Prabu Bondowoso untuk membunuh Ratu Boko.Â
Pertarungan antara Ratu Boko dan Prabu Bondowoso berlangsung sangat sengit namun berkat kekuatan dan kesaktian Prabu Bondowoso akhirnya Ratu Boko dapat dikalahkan dan memberikan kedamaian kepada para masyarakat, Kemudian diceritakan bahwa Prabu Bondowoso jatuh cinta kepada anak Ratu Boko yaitu Raden Roro Jonggrang yang menjadi awal kisah dari Candi Sewu dan Arca Roro Jonggrang.
Bagian-Bagian Kompleks Ratu Boko:
- Gerbang Masuk
Gerbang masuk Situs Ratu Boko memiliki dua bagian utama yaitu gerbang luar dan gerbang dalam. Gerbang Dalam Situs Ratu Boko terdiri dari 5 Gapura Paduraksa yang sejajar dengan gerbang luar.
Di Gapura Dalam terdapat dua gapura pengapit yang berada di setiap sisi, kemudian 3 dari 5 gapura itu mempunyai tangga yang dilengkapi dengan ornamen ukel (gelung) di pangkal dan kepala raksasa di puncak tangga. Dinding luar tangga juga dihiasi dengan ukiran berpola bunga dan sulur-suluran.
- Candi Batukapur
Masuk ke bagian dalam situs pada sisi bagian timur ada sebuah reruntuhan bangunan yang memiliki luas 5×5 m^2 yang disebut Candi Batukapur karena bahan material yang digunakan adalah batuan kapur. Para peneliti mengatakan bahwa dulu atap yang digunakan untuk Candi Batukapur ini adalah bahan-bahan organik seperti kayu, sirap, dan genteng.
- Candi Pembokoran
Tidak jauh dari Candi Batukapur terdapat sebuah Candi Pembokoran yang berbentuk seperti teras yang berundak dan memiliki tinggi 3 meter, Tempat ini diyakini sebagai tempat untuk melaksanakan kremasi mayat dan tempat pemujaan.
- Paseban
Beralih ke tempat selanjutnya kita dapat menemukan Paseban yaitu tempat untuk menyembah atau menghadap raja (seba dalam Bahasa Jawa memiliki arti menghadap) yang dibangun menggunakan batu andesit sebagai alas, Di berbagai permukaan lantai ditemukan 20 umpak pondasi tempat untuk menancapkan tiang bangunan dan 4 alur bekas tempat berdirinya dinding pembatas.
- Pendapa
Pendapa (Dalam Bahasa Jawa pendapa adalah teras untuk menerima tamu) merupakan dinding setinggi 3 meter yang mengelilingi sebuah lahan yang berukuran 40 m x 30 m, untuk jalan masuk ke pendapa harus melalui sebuah gapura yang disebut Gapura Paduraksa (gapura beratap) yang berada di sisi utara, selatan, dan barat.Â
Di sekeliling bagian luar pendapa terdapat sistem pembuangan air yang disebut Jaladwara, sistem pembuangan air ini juga ditemukan di Candi Banyunibo dan Borobudur.
- Keputren
Keputren adalah tempat tinggal para putri raja yang terletak dibagian timur pendapa. Keputren memiliki dua bagian yaitu bagian utara yang berisi 3 kolam yang berbentuk persegi, dan bagian selatan yang memiliki 8 kolam berbentuk lingkaran yang berjejer sebaris.
- Gua