Dibuat oleh: Alif Rahmat Fitriyadi
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola cuaca dan suhu rata-rata di seluruh planet. Dampak perubahan iklim mencakup pencairan es kutub, naiknya permukaan laut, cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi, perubahan pola hujan yang dapat menyebabkan banjir dan kekeringan, serta pengaruh negatif pada ekosistem dan kehidupan manusia. Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, kesehatan manusia, dan ekonomi secara keseluruhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan iklim termasuk:
1. Emisi Gas Rumah Kaca: Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil (seperti minyak, gas, dan batu bara) untuk energi, transportasi, dan industri, menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O). Gas-gas ini memperangkat di atmosfer dan menyebabkan peningkatan suhu global.
2. Deforestasi: Penebangan hutan yang luas mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga meningkatkan kadar CO2 dalam udara.
3. Perubahan Penggunaan Lahan: Penggantian lahan alami dengan perkotaan, pertanian, atau perkebunan dapat mengubah pola aliran air dan berkontribusi pada perubahan iklim.
4. Polusi Udara: Emisi polutan udara lainnya, seperti partikel halus dan senyawa kimia beracun, dapat mempengaruhi iklim dengan cara tertentu.
5. Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi dapat melepaskan partikel dan gas ke atmosfer, yang dapat mempengaruhi iklim dalam jangka pendek.
Faktor-faktor ini, terutama emisi gas rumah kaca, telah menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Upaya global berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Ternyata hutan sangat penting untuk memitigasi perubahan iklim karena mereka memiliki peran kunci dalam siklus karbon dan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca serta menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hutan memiliki peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim:
1. Penyimpanan Karbon: Hutan berfungsi sebagai penyimpanan besar karbon alami. Pohon-pohon dan tumbuhan dalam hutan menyerap CO2 selama fotosintesis dan menyimpannya dalam biomassa mereka. Dengan demikian, hutan membantu mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.
2. Penyerapan Karbon: Selain menyimpan karbon, hutan juga terus menyerap CO2 dari atmosfer selama pertumbuhan dan regenerasi tanaman. Ini membantu mengurangi tingkat CO2 dalam atmosfer dan mengimbangi emisi dari berbagai sumber manusia.
3. Mengurangi Emisi: Hutan berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengurangi penggundulan hutan, pembakaran hutan, dan deforestasi. Ketika hutan dihancurkan atau dibakar, karbon yang disimpan dalam pohon dilepaskan ke atmosfer sebagai CO2, meningkatkan emisi.
4. Pengatur Iklim Lokal: Hutan juga dapat mempengaruhi iklim lokal dengan menciptakan kelembaban, mengurangi suhu, dan mempengaruhi pola hujan. Ini dapat membantu mencegah kekeringan dan mengurangi kerentanan terhadap cuaca ekstrem.
5. Keanekaragaman Hayati: Hutan mendukung keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Keanekaragaman ini membantu menjaga stabilitas ekosistem dan ekosistem yang sehat dapat lebih baik menyerap karbon dan mempertahankan lingkungan yang seimbang.
Jadi upaya untuk memitigasi perubahan iklim melalui perlindungan hutan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan merupakan strategi penting dalam mengurangi emisi CO2 dan menjaga ekosistem bumi. Oleh karena itu, pelestarian dan penghijauan hutan adalah langkah penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
