Pandemi yang sudah melanda bumi saat ini sudah memasuki tahun keduanya, banyak bidang yang terdampak, dari bidang wirausaha, pariwisata dan tidak terkecuali bidang pendidikan, banyak yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran baik dari pihak guru, pihak murid bahkan orang tua murid itu sendiri. Banyak orang tua yang mengeluh bahwa anaknya tidak semangat belajar bila tidak bertemu teman-temannya, atau bahkan ada anak yang kesulitan dalam belajar dikarenakan orang tuanya yang sibuk dengan pekerjaannya
Kesulitan dalam belajar daring memang berbeda-beda tiap tingkatannya, mungkin anak-anak pada jenjang SMA atau SMP akan lebih mudah menjalani proses pembelajaran secara daring, karena mereka sudah paham dan bisa mengoprasikan dawai sebagai alat utama dalam proses belajar mengajar dari sekolah. Berbeda cerita dengan anak yang masih baru memasuki jenjang sekolah dasar (SD) mereka masih sangat perlu kehadiran seorang guru untuk membimbing mereka secara langsung, terutama dalam proses belajar membaca, menulis dan berhitung.Â
Peran guru memang sangat penting dalam proses pembelajaran, tetapi bagi anak SD khususnya kelas 1 akan sulitbelajar membaca apabila hanya mengandalkan guru yang mengajar secara daring, maka peran orang tua dalam proses pembelajaran daring ini sangatlah penting karena orang tua dapat langsung berinteraksi dengan anak dan mendampingi anak dalam belajar membaca.Â
walaupun demikian banyak orang tua di sekolah SD Plus Al Fatwa Bandung yang merasa kesulitan dalam menemani anaknya untuk belajar membaca, ada yang kesulitan karena anaknya yang tidak fokus ada juga yang merasa kewalahan karena memiliki 3 anak yang masih kecil dan ada juga anak yang memang susah jika dibimbing belajar dengan orang tua nya, sang anak ingin belajar dengan guru secara langsung. Maka kendala untuk melanjutkan proses pembelajaran adalah beberapa anak yang masih terbata-bata dalam membaca.
biasanya banyak anak-anak yang mulai belajar ketika mereka tertarik, ketertarikan mereka datang dari apa yang mereka lihat, maka guru kelas 1 sekolah SD Plus Al Fatwa mulai menerapkan metode pembelajaran secara visual dalam belajar membaca yaitu dengan cara menempelkan poster di dinding rumah siswa siswinya yang kesulitan dalam membaca.
Belajar Membaca Melalui Media Poster
Disini guru mulai menerapkan metode pembelajaran secara visual, yaitu dengan cara menempelkan poster bacaan, huruf-huruf abjad dan angka-angka, agar sang anak akan mulai terbiasa melihat huruf-huruf dan angka-angka dan mulai berlatih dengan poster tersebut.Â
Guru-guru di SD Plus Al Fatwa Bandung menyarankan kepada orang tua murid untuk mengajak dan mendampingi anak-anaknya belajar membaca menggunakan poster tadi dengan menerapkan aturan jika anak ingin bermain maka orang tua harus memberi syarat, syaratnya yaitu sang anak harus membaca poster tersebut dahulu sebelum sang anak bermain, dengan cara seperti itu sang anak merasa dirinya memiliki kewajiban sebelum dia pergi bermain hal ini memiliki manfaat yang positif selain anak dapat membaca sang anak juga akan mulai belajar memenuhi kewajibannya sebagai pelajar.
Jika metode tersebut dilakukan terus menerus maka sang anak akan bisa membaca dengan cepat, ketika sang anak sudah merasa bosan maka mulailah dengan memberikannya buku bacaan, terutama buku yang bertemakan hal yang anak anak sukai, dari ketertarikan sang anak orang tua dapat memanfaatkannya agar sang anak mau belajar membaca.Â
Seperti itulah `metode yang diterapkan kepada siswa siswi kelas 1 sekolah SD Plus Al Fatwa Bandung dalam belajar membaca di masa pandemi, metode ini juga dapat diterapkan kepada anak-anak yang masih dibawah umur sekolah dasar, sehingga ketika sang anak masuk ke jenjang sekolah dasar anak-anak sudah mampu membaca dengan lancar.
Tio Alif Pradita
Mahasiswa KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021
Kelompok 30 Kampus Bumi Siliwangi
DPL : Oktaviana Nur Ajid, M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H