Mohon tunggu...
Alif Rahman Hakim
Alif Rahman Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biologi A 2021 Universitas Negeri Jakarta

Ideal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gerak Jatuh Kucing dari Sudut Pandang Fisika

10 Desember 2021   23:37 Diperbarui: 10 Desember 2021   23:53 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Permodelan matematis dengan Penjelasan Dinamika Jatuh Bebas (Sumber: https://ksm.ui.ac.id/)

Sistem free-falling cat disederhanakan dalam bentuk pemodelan  gerak jatuh bebas dengan pembagian tubuh kucing menjadi 2 bagian yang rigid dan simetris yaitu bagian depan B1 dan bagian belakang B2. Tubuh kucing memiliki satu titik tumpu utama O yang dapat melakukan torsi secara bebas. Sehingga ketika tulang belakang kucing tersebut tidak membungkuk maka pusat massa Oc akan berada pada posisi yang sama dengan titik O. Ketika Kucing melakukan pelengkunngan tubuhnya/membungkuk. Oc selalu berada pada garis bisector dari sudut diantara O1X1 dan O2X2. Tujuan kucing dalam melakukan gerak memutar ialah untuk memposisikan abdomennya berada dari posisi menghadap ke atas ke posisi menghadap ke bawah, yaitu dari posisi 0⁰ hingga 180⁰.

Gambar 3. Permodelan matematis dengan Penjelasan Dinamika Jatuh Bebas (Sumber: https://ksm.ui.ac.id/)
Gambar 3. Permodelan matematis dengan Penjelasan Dinamika Jatuh Bebas (Sumber: https://ksm.ui.ac.id/)
Sumber: https://ksm.ui.ac.id/
Sumber: https://ksm.ui.ac.id/
Jatuh bebas merupakan gerak suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal vertikal. Menurut Galileo untuk menentukan bahwa pada jatuh bebas, semua benda akan dengan percepatan yang sama tanpa adanya udara atau hambatan lainnya. Konstanta percepatan jatuh bebas merupakan percepatan gravitasi (g). Menurut teori tersebut, peristiwa gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga nilai percepatan suatu benda saat jatuh bebas mendekati nilai percepatan gravitasi.

Ketika sebuah benda jatuh, pada dasarnya dua gaya bekerja pada benda tersebut. Ada medan gravitasi (9,8 N/kg di Bumi) dan gravitasi ke bawah yang bergantung pada massa benda. Kekuatan lainnya adalah kekuatan hambatan udara. Hambatan udara merupakan gaya yang berlawanan dari gerakan benda. Jika benda hanya bergerak ke bawah, maka jumlah gaya dalam arah y (vertikal) dapat ditulis sebagai: 

 F net-y = -mg + (1/2)ρACʋ˄2

Gaya hambatan udara merupakan kerapatan udara, A adalah luas benda, dan C adalah koefisien yang bergantung pada bentuk. Ketika benda pertama kali mulai jatuh, kecepatannya akan menjadi nol sehingga gaya totalnya menjadi -m*g (seperti benda yang jatuh bebas). 

Singkatnya, pada proses pendaratan kucing tersebut ketika terjatuh dari ketinggian, kucing akan merilekskan tubuhnya untuk kemudian membentangkan kakinya ke sisi tubuhnya membentuk seperti parasut. Sehingga terciptalah gaya hambatan udara. Pada saat kucing mulai meloncat maka hukum II Newton dapat diterapkan dan dalam hal ini kucing diasumsikan melakukan gerak jatuh bebas. Selama di Udara Kucing melakukan gerak translasi dan rotasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada proses pendaratan sempurna pada kucing yang terjatuh dari ketinggian banyak melibatkan hukum fisika seperti hukum kelajuan terminal, gerak jatuh bebas, dan tentu saja hukum gravitasi yang diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton, serta banyak hukum fisika lain yang jika dijabarkan tidak akan cukup pada artikel ini. 

Jadi, meskipun kucing bisa merilekskan badannya pada ketinggian tertentu ketika jatuh, namun jangan menjadikan alasan untuk menjatuhkan kucing dari ketinggian. Karena kucing akan mengalami cedera pada bagian dada atau kaki meskipun mampu merilekskan badannya dan membentuk badannya seperti parasut untuk mengurangi benturan.

Daftar Pustaka

Asmiyanto dkk. 2016. Konstruksi Model Matematika pada Terjun Payung dengan Akrobat Perubahan Posisi Sebelum Parasut Dibuka, Jurnal sains dan seni its, vol 5 (2), hlm 68-71.

Dasriyani, Yohanna dkk. 2014. Pembuatan Set Eksperimen Gerak Jatuh Bebas Berbasis Kirokontroler dengan Tampilan PC. Jurnal Sainstek. Vol 6 (1), hlm 84-95.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun