Aliesa Vebtia Azhari
Mahasiswa Universitas Airlangga
Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia setelah Cina.
Volume sampah plastik tumbuh sebesar 5% setiap tahunnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, kembali menegaskan komitmennya untuk mencapai visi besar bersama untuk mengurangi sampah hingga 30% dan melakukan penanganan sampah sebesar 70% di tahun 2025. Persoalan sampah harus menjadi perhatian utama yang melibatkan seluruh masyarakat dalam pengelolaannya. Pengelolaan sampah sangat perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk. Untuk itu, perlu agar menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada warga sekitar kita. Cara mengatasi sampah plastik di sekitar kita bisa melalui “Pengelolaan 3R (reduce, reuse, recycle)”. Itulah beberapa informasi terkait sampah plastik di indonesia yang tidak tertangani dengan baik dari warga maupun pemerintahnya sendiri, yang saya ketahui tentang pengelolaan sampah pada lingkungan sekitar saya masih minim sekali menerapkan 3R ini atau bahkan dari hal simpel seperti memilah sampah organik dan non organik masih belum diterapkan, sempat dilakukan pengelolaan sampah di sekolah saya dengan menerapkan pemilahan sampah organik dan anorganik, tetapi semakin lama tidak dipantau dan tidak terkendali. Akibatnya, pemilahan sampah tersebut dibiarkan begitu saja dan itulah bukti bahwa pengelolaan sampah disekitar kita masih sangat minim akan kesadaran. Para siswa/i di sekolah kembali membuang sampah pada satu tempat tanpa dipilah seperti semula, akibatnya sampah anorganik tidak akan terurai di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan menjadi menumpuk. Jadi, menurut saya 3R ini memberikan solusi bagi semua orang untuk mengreasikan sampah anorganik terutama sampah plastik dan dari kreasi itu bisa untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di TPA.
Mengapa kita harus mengelola sampah anorganik khusunya sampah plastik?
menurut saya, meskipun plastik sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi plastik memiliki dampak negatif yang besar terhadap lingkungan. Plastik sangat sulit terurai secara alami, dan proses penguraiannya bisa memakan waktu hingga ratusan tahun.
Kita bisa mengurangi sampah plastik dengan cara 3R
1. Reduce (Mengurangi)
mengurangi penggunaan barang atau mengurangi sesuatu yang bisa mengakibatkan sampah menumpuk, biasanya ditemukan dalam pengelolaan sampah dan juga gaya hidup yang ramah lingkungan atau go green.
1.Berpikir go green sebelum berbelanja
2.Membeli barang bekas
3.Membeli produk dengan label daur ulang
4.Pinjam atau sewa barang yang jarang digunakan
5.Kurangi penggunaan kantong plastik dan plastik sekali pakai seperti sedotan, botol minuman, alat makan plastik dan plastik sekali pakai lainnya. Sebagai gantinya, gunakan sedotan stainless steel, botol minuman dari stainless, dan alat makan yang dapat digunakan kembali.
6.Pilih produk yang tahan lama dan berkualitas karena dapat mengurangi pembelian barang baru.
2. Reuse (Menggunakan Kembali)
menggunakan kembali atau memperpanjang masa hidup dari barang-barang yang sudah tidak kita gunakan. Penggunaan kembali dalam reuse dapat manfaat yang baik bagi lingkungan.
1.Gunakan kembali kantong plastik atau kantong belanja ramah lingkungan
2.Manfaatkan wadah bekas
3.Manfaatkan kreativitas dengan cara menggunakan botol plastik yang sudah tidak dipakai dan diubah menjadi pot tanaman, lalu kantong plastik bisa diubah menjadi tas atau dompet.
3. Recycle (Mendaur Ulang)
Proses daur ulang sangat penting untuk mengurangi sampah plastik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir atau akan mencemari lingkungan.
1.Pisahkan sampah organik dan anorganik
2.Ikuti program daur ulang merupakan cara efektif untuk memastikan sampah plastik didaur ulang dengan benar.
3.Daur ulang sendiri dengan cara sederhana, plastik bisa dilelehkan untuk membuat barang-barang baru seperti mainan, alat rumah tangga, atau hiasan. Walaupun memerlukan usaha dan kreativitas, dengan ini bisa menjadi cara bermanfaat untuk mengurangi sampah plastik.
Disisi lain kurangnya infrastruktur untuk mengatasi sampah plastik
menurut saya, infrastruktur pemerintah sangat minim untuk mengelola sampah pada lingkungan warga dan TPA. Seperti yang kita ketahui sampah yang sudah dipilah akan berujung disatukan kembali oleh truk pengangkut sampah, dan minimnya alat untuk mengelola sampah plastik menyebabkan pemilahan sampah akan terasa sangat sia -sia. Penyebab itulah yang kemudian menjadi akar permasalahan sampah tidak dapat teratasi, selain dari kesadaran masing – masing warga.
Kesimpulan
Mengatasi masalah sampah plastik menurut saya membutuhkan perubahan gaya hidup dan kesadaran individu untuk melindungi lingkungan. Dengan menerapkan prinsip 3R yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali) dan Recycle (Mendaur Ulang) kita dapat secara signifikan mengurangi dampak negatif plastik terhadap bumi. Tindakan sederhana seperti contoh diatas dapat memberikan manfaat positif yang besar bagi lingkungan kita. Setiap orang memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan, dengan menerapkan prinsip 3R secara bersama-sama, kita bisa membantu menciptakan masa depan yang lebih bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H