Mohon tunggu...
alien indo
alien indo Mohon Tunggu... profesional -

Aku berasal dari planet lain, jadi manusia bumi menyebutku Alien. Karena pesawatku rusak, aku terdampar ke bumi, ke negara bernama Indonesia, dan terpaksa mempelajari tingkah pola 'mengharukan' dari makhluk bernama manusia....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ingin Eksis? Persebaya 1927 Harus Buktikan Profesionalitasnya

22 Oktober 2013   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:11 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim dingin ekstrim di Planet Swurzza, Radian 7 di Konstelasi Noog Halo manusia bumi, lagi ngapain?

Setelah berbulan-bulan terdampar di planet Bumi, aku akhirnya bisa berkomunikasi dengan sesama teman dari planet Xuxa. Sayang karena transmisinya jelek, komunikasi kami terputus. Semoga sebentar bisa nyambung lagi...

Kali ini aku pingin nulis tentang bola (lagi). Masih seputar Persebaya 1927, klub kebanggaan Surabaya yang dipasung haknya hingga peluang untuk terus berkiprah di pentas sepakbola Tanah Air terganjal. Tak kurang dari Menpora Roy Suryo dikabarkan 'turun gunung' guna menyelamatkan Persebaya 1927. Jargon 'selamatkan Persebaya 1927' kini menggema kencang di dunia maya.

Namun, jika Persebaya 1927 benar-benar ingin eksis, klub ini harus membuktikan bahwa mereka memang profesional, dan siap untuk berkancah di pentas sepakbola Indonesia. Caranya bisa dimulai dengan hal yang sederhana. Yakni membayar gaji pemain.

Menurut berita yang dilansir jaringnews, para pemain Persebaya 1927 sudah 5 (lima) bulan tak menerima gaji. Bahkan, setelah PSSI mengumumkan dibekukannya kompetisi IPL, para pengurus Persebaya 1927 seolah kabur entah kemana.

Berita dari jaringnews ini senada dengan informasi liputan6. Dalam pemberitaan yang dilansir 4 September 2013, para pemain Persebaya 1927 mengeluhkan gaji yang belum dibayar.

Jadi, jika Persebaya 1927 betul-betul serius dengan eksistensinya, mereka harus membuktikan diri dengan membayar apa yang menjadi hak para pemain. Jika hak pemain tak dilunasi, bagaimana mau bicara soal masa depan?

Jika memang benar pemain-pemain Persebaya 1927 tak dibayar gajinya, ini juga menjadi beban moral bagi para bonek. Para bonek yang selama ini militan harus membuktikan bahwa mereka ada di belakang para pemain. Bonek, harus ikut mendesak pengurus agar melunasi kewajibannya. Jika perlu, bonek bisa menggalang aksi di dunia nyata untuk mendulang dana guna membayar gaji para pemain.

Jangan sampai, suara bonek hanya kencang di dunia maya. Namun tertutup rapat di dunia nyata. Kencang menyatakan dukungan pada Persebaya 1927 di dunia maya, namun pura-pura tak tahu bahwa ada masalah serius yang melibatkan gaji para pemain.

Pemain bisa hengkang?

Bicara soal Persebaya 1927, mau tak mau harus bicara soal pemainnya, terutama yang dipercaya masuk timnas. Setidaknya ada tiga nama pemain Persebaya 1927 yang menjadi langganan timnas. Yakni Taufik di timnas senior, Andik Vermansyah di U23 dan Evan Dimas di U19.

Bagaimana status mereka jika sebagai pemain profesional tak lagi menerima gaji dari klub? Jika mengacu ke apa yang dilakukan Irfan Bachdim tempo hari, maka para pemain ini bisa meninggalkan klubnya (dalam hal ini Persebaya 1927) dan pindah ke klub lain.

Manajemen Persebaya 1927 tak bisa menahan pemainnya untuk pindah, selama mereka belum melunasi kewajibannya. Bagaimana mungkin Persebaya 1927 menahan pemain supaya tidak pindah, sementara di pihak lain mereka tak melunasi kewajibannya?

Kita tak tahu pasti apa alasan utama sehingga Andik mencoba peruntungan di Jepang. Namun bisa jadi, dia memang terinspirasi pada Irfan Bachdim, yang lari ke Thailand setelah gajinya selama berbulan-bulan tak dilunasi Persema Malang.

Selamatkan Persebaya 1927

Jargon 'SelamatkanPersebaya 1927' yang antara lain bakal dilakukan menpora harus diacungi jempol. Namun, yang harus dipikirkan Menpora bukan semata eksistensi klub. Namun juga kewajibannya.

Jadi, jika ingin menyelamatkan Persebaya 1927, Menpora juga harus memikirkan langkah apa yang harus dilakukan agar gaji para pemain bisa dilunasi secepatnya.

Bagaimana caranya?

Ya tergantung Menpora. Toh, Menpora, bersama mantan Ketum Persebaya EE Mangindaan merupakan tokoh yang disegani di Partai Demokrat. Menpora dan Mangindaan mungkin bisa meminta bantuan ke sejumlah (oknum) pentolan Partai Demokrat, yang selama ini dikenal memiliki akses tak terbatas pada dana, hehehehe

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun