Mohon tunggu...
alien indo
alien indo Mohon Tunggu... profesional -

Aku berasal dari planet lain, jadi manusia bumi menyebutku Alien. Karena pesawatku rusak, aku terdampar ke bumi, ke negara bernama Indonesia, dan terpaksa mempelajari tingkah pola 'mengharukan' dari makhluk bernama manusia....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Timnas Mengecewakan dan Molornya CAS

23 November 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan ke 235.000 tahun pertempuran Blaag melawan ras Dingg di Galaksi Andromeda

Alooou manusia bumi. Apa kabarnya nih. 'Perkakas'nya masih bagus dan berfungsi bukan? Hahaha...

Setelah sempat istirahat nulis (karena sibuk menulis di akun kloningan), aku kembali mengunjungi teman-teman manusia bumi. Masih soal bola. Kali ini aku mau membahas sedikit seputar permainan timnas U23 melawan Papua Nugini tadi malam. Juga soal CAS.

Kemenangan Indonesia melawan Papua Nugini memang patut diapresiasi. Namun secara pribadi aku justru merasa kecewa. Bukan soal skornya, namun soal 'mutu' pertandingan.

Tadinya aku antusias nonton karena pada laga lawan Laos aku gak nonton (gak nonton karena lagi sibuk chatting dengan mahkluk yang bermukim di Callisto, salah satu bulan di Planet Yupiter, hehehe). Namun antusiasku berkurang setelah melihat pelatih RD memasukkan pemain, padahal setahuku jatah pemain cadangan yang tiga orang sudah habis. Aku gak menghitung berapa persisnya namun kalau gak salah ada sekitar 7-8 pemain yang diganti dalam pertandingan semalam.

Aku gak mengikuti berita soal MNC Cup ini namun banyaknya pergantian pemain membuat aku bertanya: Ini turnamen atau pertandingan persahabatan? Jika turnamen kenapa pergantian pemain bisa sebanyak itu?

Justru dengan banyaknya pergantian pemain, maka aku sukar meraba bagaimana sebenarnya kualitas timnas U23 ini. Aku juga gak bisa mengetahui bagaimana stamina, yang bukan rahasia umum merupakan kelemahan terbesar timnas.

Secara permainan, aku pikir timnas Garuda udah bagus. Teknik bagus, skill dan kecepatan juga bagus (ya bagaimana gak cepat jika pemainnya baru masuk lapangan ya?)

Lepas dari nuansa 'persahabatan' dalam apa yang disebut sebagai turnamen, aku berharap para pemain bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya dari pertandingan yang dilakoni. Jika juara, jangan pongah karena kualitas lawan yang memang seadanya.

CAS molor?

Poin kedua yang ingin aku bahas adalah seputar gugatan sejumlah pihak ke CAS. Tulisan ini masih ada kaitannya dengan yang dibuat bung Wilfun Afnan. Sama halnya dengan bung Wilfun, aku juga menerima email dari CAS yang isinya serupa (sebenarnya yang menerima emailnya adalah wujud penyamaranku di bumi, hehehe).

[caption id="attachment_279784" align="alignnone" width="640" caption="Email dari CAS (dok pribadi)"][/caption]

Jika surat itu dicermati, saya menduga kalau surat CAS itu sebenarnya berisi informasi soal gugatan yang kayaknya sudah diajukan lama, atau setidaknya gak lama setelah berakhirnya KLB yang membuat sejumlah exco PSSI lengser.

Saat itu, sejumlah ex exco memang mengatakan akan menggugat ke CAS karena merasa FIFA gak konsekuen dan mendua. Aku menduga, surat CAS ini berisi informasi gugatan yang ternyata memang benar diajukan. Jadi nantinya yang bakal beradu argumentasi adalah Liga Prima Indonesia Sportindo, Persibo, Persebaya, Persema, PSM, Arema, Persipasi, Farid Rahman, Tuty Dau, Widodo Santoso, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Mawardy Nurdin dan Halim Mahfudz di satu pihak sebagai pemohon, melawan FIFA, AFC, PSSI dan Djohar Arifin Husin sebagai termohon.

Jadi gugatan memang satu paket. Dan yang bakal menjadi lawan juga satu paket. Jadi ini bukan hanya bicara PSSI. Namun juga AFC. Dan FIFA.

Jadi surat CAS ini memang berbeda dengan kesan yang sempat muncul di media massa bahwa Persebaya 1927 dan Arema melakukan gugatan secara terpisah, tak lama setelah PSSI membekukan IPL dan menggelar play off tanpa keikutsertaaan klub-klub kloningan. Tentu tak tertutup kemungkinan bahwa Persebaya 1927 dan Arema memang benar melakukan gugatan kepada CAS. Namun benar tidaknya hal itu belum dikonfirmasi oleh surat CAS ini.

Yang juga menarik adalah pernyataan CAS yang mengatakan belum mengagendakan jadwal hearing. Karena KLB PSSI digelar Maret 2013, jika diasumsikan gugatan diajukan pada April 2013, maka sungguh mengherankan jika hingga Nivember ini CAS belum juga menjadwalkan agenda hearing.

Jika benar Persebaya 1927 dan Arema juga melakukan gugatan secara terpisah, maka bisa dipastikan kalau jadwal hearingnya juga akan lebih molor.

Karena hingga November ini belum ada jadwal hearing, bisa jadi hearingnya baru digelar 2014 mendatang. Ini tentu menarik karena kompetisi ISL juga dijadwalkan berlangsung 2014.

Apapun itu, tentu langkah upaya hukum melalui CAS perlu diapresiasi. Apalagi hasil putusan CAS sifatnya mengikat dan tak bisa digugat.

Kita tunggu saja bagaimana akhir kisahnya.

Tahun depan, mungkin.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun