Mohon tunggu...
alien indo
alien indo Mohon Tunggu... profesional -

Aku berasal dari planet lain, jadi manusia bumi menyebutku Alien. Karena pesawatku rusak, aku terdampar ke bumi, ke negara bernama Indonesia, dan terpaksa mempelajari tingkah pola 'mengharukan' dari makhluk bernama manusia....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Planet Lain Juga Ada Ilmu Beladiri....

18 Mei 2012   00:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_177726" align="aligncenter" width="500" caption="Beladiri dari Planet Klingon, Mok�bara (foto: mentalfloss.com) "][/caption]

ILMU beladiri merupakan bagian dari peradaban. Di planet bumi, beladiri berkembang seiring dengan kemampuan manusia beradaptasi dengan alam dan lingkungan.

Leluhur kami telah mengamati bumi sejak planet biru ini dihuni makhluk raksasa (manusia bumi menyebutnya dinosaurus). Sejak awal, kami mengamati bagaimana manusia bumi menyiasati gangguan dari hewan buas dengan apa yang disebut sebagai ilmu beladiri. Belakangan, beladiri tak hanya untuk menghadapi hewan buas namun juga sesama manusia.

Dewasa ini, rata-rata setiap etnis dan kebudayaan di planet bumi punya ilmu beladiri. Di Cina disebut kung fu. Di Brazil namanya Capoeira. Di Israel disebut Krav Maga. Di Jepang terkenal dengan karate. Indonesia disebut Pencak Silat. Gerakannya beda. Jurusnya beda. Namun tujuannya sama. Bagaimana melindungi diri dan mengalahkan lawan.

Beladiri tak hanya monopoli manusia bumi. Di planet lain, di berbagai galaksi, di berbagai nebula, juga ada beladiri. Tentu gerakan disesuaikan dengan fungsi dan bentuk tubuh. Karena tidak semua makhluk di planet lain itu berbentuk humanoid (berbentuk manusia seperti di bumi).

Di planet Klingon, ilmu beladirinya disebut Mok'bara. Di planet Gram67 yang ada di Nebula Orion, ilmu beladiri disebut Svizx. Di planet Mefghhh, ilmu beladirinya disebut Opklhhh. Di planet Krypton (tempat asal Kar El alias Superman) beladirinya disebut Klurkor. Dan seterusnya.

Sekalipun relatif jarang digunakan, beladiri juga dikenal di planet tempat aku berasal, Xuxaxaja. Ada empat tipe beladiri yang ada di planet Xuxaxaja, karena hakekatnya kami berasal dari empat ras yang berbeda. Sejak 507 tahun menurut penanggalan bintang, beladiri di planetku mulai ditinggalkan, karena dirasa tidak diperlukan. Kami hidup dengan damai, sehingga beladiri dianggap tidak relevan lagi. Beladiri hanya dianggap sebagai bagian dari olahraga, dan dipelajari hanya supaya tidak punah.

***

Begitu terdampar di bumi, aku langsung jatuh cinta dengan Pencak Silat, beladiri khas Indonesia. Dari gerakannya yang terkesan gemulai, aku menemukan keindahan dan juga kekuatan. Yang membuatku kagum adalah fakta bahwa Pencak Silat di Indonesia ternyata banyak coraknya. Setiap daerah punya corak yang berbeda. Ilmu Pencak Silat Sumatera berbeda dengan di Jawa. Beberapa tempat di Jawa juga berbeda coraknya. Begitu juga dengan Kalimantan. Dan Sulawesi.

Dari segi kehebatan dan kekuatan, Pencak Silat sebenarnya tidak kalah dibanding kung fu atau karate, yang lebih dulu mendunia. Ketangguhan Pencak Silat digambarkan dengan bagus sekali dalam The Raid, film produksi Indonesia yang kini mengglobal. Apa yang dipaparkan dalam The Raid bukan rekayasa komputer, tapi betul-betul melukiskan ketangguhan Pencak Silat.

Karena tertarik dengan beladiri, aku juga suka membaca berbagai kisah tentang silat. Baik yang kungfu (cerita dengan setting Cina atau Tiongkok kuno), maupun Pencak Silat dengan setting Indonesia (atau Nusantara) tempo dulu.

Membaca cerita silat itu menyenangkan, karena aku menemukan banyak falsafah kehidupan. Cerita silat memberi gambaran yang jelas mengenai perilaku manusia bumi. Bagaimana ambisi manusia bumi. Bagaimana manusia bumi menyelesaikan dendam. Amarah. Pengampunan. Cinta. Birahi.

Semua aspek kehidupan manusia digambarkan dengan bagus sekali dalam berbagai cerita silat.

Dalam beberapa hari ke depan, dipastikan aku akan mendapat banyak sumber bacaan tentang cerita silat. Ini terkait dengan kontes menulis cerita pendek dengan genre silat yang digagas rumahkayu. Ada banyak Kompasianer yang menyatakan ingin berpartisipasi. Beberapa di antaranya telah mempublikasi kisahnya.

Sangat menyenangkan mengetahui banyak Kompasianer yang akhirnya tertarik dan mencoba menulis cerita silat. Karena pada hakekatnya, cerita silat bukan hanya berkisah tentang kekerasan, tentang pedang dan darah. Cerita silat sebenarnya merupakan bagian dari wujud kepedulian manusia bumi yang bermukim di Indonesia pada beladiri khasnya. Pencak Silat. Bahwa banyak falsafah kehidupan luhur yang bisa digali dari cerita silat.

Ilmu beladiri adalah hal yang universal. Beladiri juga dikenal di berbagai planet yang punya peradaban.

Di bumi, masyarakat Indonesia beruntung punya ilmu beladiri khas yang unik. Pencak Silat. Yang perlu dilestarikan. Dengan antara lain, menuliskannya. Dalam bentuk cerita silat.

Anda tertarik? Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun