Mohon tunggu...
Alie Murtadho
Alie Murtadho Mohon Tunggu... Guru - Tukang Olahraga

Bermain untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Pembelajar Ulung

26 Juli 2021   12:30 Diperbarui: 26 Juli 2021   12:58 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang manusia dilahirkan merupakan sang pembelajar, tanpa disadari seorang manusia melakukan tahap demi tahapan hingga akhirnya berhasil menggapainya.

 Manusia yang dilahirkan ke muka bumi ini pasti akan mengalamai sebuah proses. Dari ia tidak bisa berbicara sampai bisa berbicara dengan baik, dari yang tidak bisa merangkak hingga akhirnya bisa merangkak, kemudian berdiri, berjalan, dan hingga akhirnya bisa berlari. 

Itu semua merupakan proses pembelajaran yang dialami manusia secara alamiah. Setiap manusia yang sukses tidak lepas pasti mempunyai orang - orang yang hebat di belakangnya, ia merupakan orang orang yang sangat sabar dalam menikmati dan menjalankan yang namanya sebuah proses. Mereka itu adalah Ayah dan Bunda.

Semua orang tua pasti berharap besar kepada anaknya kelak menjadi orang yang lebih bermartabat dari orang tuanya, segala sesuatu pasti dilakukan agar anaknya mempunyai sebuah keterampilan, baik dari mengikuti kegiatan latihan tari di sanggar, kegiatan latihan olahraga dengan mengikuti satu atau dua cabang olahraga, hingga mengikuti kegiatan latihan berbahasa asing. Karena di zaman sekarang orang yang mempunyai keterampilan lebih mendapat peluang dalam menjalani sebuah pekerjaan, tentunya tidak lepas dari pengalaman yang didapatnya selama menjalani kehidupan.

Dalam masa kehidupan, setiap manusia pasti tidak akan sama dalam menjalani sebuah alur cerita kehidupan, ada yang dari awal sudah manis, ada yang di awal menjalani sebuah kehidupan yang pahit nan pilu, namun hingga akhirnya pasti akan mendapatkan sebuah hal yang manis dalam menjalani arti kehidupan, karena di agama islam menyebutkan "ALLAH SWT atau tuhan tidak akan merubah kaum itu kecuali kaum tersebutlah yang merubahnya." 

Dalam hal menjalani kehidupan tidak lepas dari yang dinamakan belajar, karena belajar itu adalah tidak ada  batasannya, selagi masih mau dan terus belajar pasti akan mengalami sebuah perubahan.

Di Indonesia merupakan negara yang mempunyai 34 Provinsi, sudah barang tentu mempunyai banyak sumber daya alam yang bisa dijadikan untuk menunjang proses belajar, proses belajar bisa di mana saja, kapan saja, dan untuk siapa saja. Semua berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) sudah menjalankan amanah sebagai wadah yang menampung rakyat indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak, salah satunya melalui program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Beasiswa ADik adalah bantuan dari pemerintah yang diperuntukan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan dan keterjangkauan akses pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

Beasiswa ini ditujukan untuk pelajar di Papua dan Papua Barat, serta diperuntukan siswa di daerah khusus atau 3T. Dalam hal ini adalah peluang besar bagi masyarakat timur untuk mendapatkan pendidikan yang layak, sebab masyarakat timur kalau kita lebih mendalami banyak mempunyai potensi baik di bidang akademik maupun non akademik, kita bisa berkaca pada sosok Boaz Theofilus Erwin Solossa, ia dilahirkan di Sorong, 16 Maret 1986. 

Lulusan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih (2013) hingga sekarang beliau menjadi sorang ASN di kantor Otonomi Daerah Provinsi Papua dan melanjutkan pendidikannya ke tahap yang lebih tinggi lagi, yakni S2 jurusan  Keuangan Daerah. Sudah tidak diragukan lagi kalau beliau adalah salah satu tokoh atau tauladan khususnya bagi keluarganya dan umumnya bagi masyarakat papua. Kita sama sama mengetahui bahwa Boaz Solossa adalah si anak ajaib dari Sorong, Papua Barat. 

Ia dijuluki sebagai anak ajaib ketika dibawa oleh Peter With (Pelatih Tim Nasional Indonesia) dan menampilkan penampilan yang memukau bagi penonton saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004, kala itu ia berusia 17 tahun. Boaz solossa selama 16 tahun sudah pasti mengalami proses belajar yang sangat keras, sehingga di usia 17 tahun ia bisa membuktikan kalau ia layak untuk menjadi pemain Nasional Indonesia. 

Selain itu Boaz Theofilus Erwin Solossa merupakan Duta PON Papua 2021, beliau terpilih karena mempunyai karir yang cemerlang dan mempunyai jiwa kepemimpinan baik di dalam tim serta pada keluarganya.

Dari kisah Boaz Solossa kita bisa memetik arti kehidupan bahwa kesuksesan tidak diraih dengan genggaman tangan saja, melainkan meraih kesuksesan dengan membuang waktu, membuang tenaga, membuang pikiran dan membuang keringat yang begitu deras barulah bisa menikmati arti sebuah kesuksesan. Penulis berharap bagi generasi muda emas khususnya masyarakat papua untuk terus dan terus belajar demi membangun papua lebih bermartabat.

Dengan diadakannya beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi atau ADik membuat jakarta lebih berwarna baik dari segi bahasa dan budaya, sebab anak anak hebat papua sudah banyak yang berhasil dan lolos untuk belajar di Jakarta, khususnya di UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Fakultas Ilmu Olahraga. Kampus Jakarta yang satu satunya mempunyai fakultas olahraga merupakan incaran bagi anak anak papua untuk bisa belajar dan mengembangkan keilmuan keolahragaannya. 

Semester demi semester mereka lalui, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa, itu semua mereka lalui dengan penuh hikmat, karena di kampus olahraga jakarta itu tidak memfokuskan pada akadimik saja melainkan memberikan kebebasan untuk memilih salah satu atau dua serta tiga cabang olahraga untuk dijadikan sebagai wadah mendapatkan prestasi non akademik.

Dari masing-masing cabang olahraga tentunya banyak perbedaan karakter di dalamnya, bagi mahasiswa yang mengikuti salah satu atau dua cabang olahraga harus bisa memposisikan dirinya sebagai karakter tersebut, tanpa kita sadari itu merupakan proses pembelajaran.

Anak anak hebat papua dituntut dan diwajibkan untuk lulus tepat waktu, jika melebihi batas yang ditentukan maka beasiswa tersebut akan dihentikan. Dan bagi yang telah lulus atau menyelesaikan studinya diharapkan bisa mengajar ataupun pendidik di sekolah -- sekolah tanah papua untuk berbagi pengalaman dan berbagi ilmu pengetahuan kepada anak -- anak sekolah dasar, ataupun sekolah menengah. Dengan memiliki sumber daya manusia yang hebat tentunya menciptakan sumber daya manusia yang lebih hebat pula.

Seorang pengajar yang bijak adalah tidak menghakimi langsung kalau seorang pembelajar belum bisa ataupun mengerti suatu teori keilmuan, melainkan sebagai sang pengajar harusnya bisa membimbing dan mengajarkan seorang pembelajar dengan menggunakan contoh contoh yang mudah dipahami ataupun dimengerti sang pembelajar, sedangkan pengajar yang baik adalah pengajar yang membagikan pengalaman hidupnya semasa menjalani proses belajar dari hal yang manis hingga pahit, sehingga menumbuhkan semangat dan tekat kepada sang pembelajar untuk lebih giat dalam menjalani proses belajar sehingga dapat mampu menggapai cita cita yang ia inginkan tanpa takut akan kegagalan. Karena kegagalan adalah proses keberhasilan yang tertunda.

Dari anak-anak hebat papua untuk Indonesia yang mempunyai semangat untuk terus belajar demi tanah kelahirannya merupakan motivasi tersendiri bagi penulis untuk lebih giat dalam belajar apapun itu.

PON XX PAPUA 2021.

TORANG BISA !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun