Kelompok KKN Pusakanagara UPI 2023 berhasil melaksanakan seminar dan workshop mengenai penanaman, pemupukan, dan perawatan (P3) pohon pisang nangka yang berlokasi di Desa Pusakanagara, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari Minggu (20/08) dan hari Selasa (22/08).
Sasaran kegiatan seminar dan workshop sengaja ditujukan kepada para aparat desa, ketua RW dan RT, kelompok tani dan juga warga sekitar. Pada dasarnya tujuan diadakannya kegiatan ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat Desa Pusakanagara terhadap budidaya pohon pisang nangka. Sebelumnya Kepala Desa Pusakanagara memiliki program kerja penanaman pohon pisang nangka di setiap RW, guna memasok persediaan pisang nangka untuk UMKM keripik pisang di Desa Pusakanagara. Namun, penanaman pohon pisang nangka tersebut mengalami kendala yang sama setiap RW-nya, yaitu pohon pisa.ng nangka terjangkit penyakit Layu Fusarium.Â
Mengutip dari Repository IPB (Pengendalian Layu Fusarium pada Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) secara kultur teknis dan hayati), Layu fusarium merupakan penyakit penting pada berbagai jenis pisang dan salah satu penyakit yang sangat umum yang menyebabkan kehancuran pada tanaman pisang di daerah tropis maupun subtropis. Layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. cubense (FOC). Kejadian penyakit di lapangan diamati secara visual terhadap gejala penyakit seperti daun tua berwarna kuning cerah dimulai dari bagian tepinya kemudian keseluruhan daun menguning dan layu, patah pada pangkal tangkai daun, pecahnya batang (pseudostem) di bagian permukaan atas tanah, kelayuan tanaman dan kematian tanaman, lalu jika sudah berbuah luar nya berwarna bagus tetapi di dalam nya berwarna hitam.
Dari study kasus yang telah dipelajari oleh tim kkn upi Desa Pusakanagara, maka dari itu diadakan program kerja Seminar dan Workshop Penanaman, Pemupukan dan Perawatan (P3) pohon pisang, yang mengambil salah satu pilar sdgs yaitu Desa Peduli Lingkungan Darat dan Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata. Hal ini dilakukan mengingat UMKM Desa Pusakanagara sekitar 50% merupakan pabrik kripik pisang nangka.
Kepala Desa Pusakanagara, Asep Rismayadi S.Pd, dalam sambutannya  berharap para warga desa dapat antusias untuk menanam pohon pisang nangka dan dapat membuka pandangan warga desa bahwa bertani pohon pisang nangka ini memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Dengan bertani pohon pisang nangka warga juga dapat bersimbiosis mutualisme dengan UMKM keripik pisang nangka yang ada di desa pusakangara sehingga bisa saling menguntungkan kedua belah pihak.
Kegiatan hari pertama merupakan pelaksanaan seminar oleh Anwar Solihin S.Pd.i (Ketua Kelompok Tani Sugimukti) selaku pemateri , dengan M. Zainul Islam (Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) yang merupakan perwakilan mahasiswa UPI, selaku moderator dalam acara seminar ini. Seminar diawali dengan Pemateri memaparkan hal yang harus dilakukan ketika pertama kali melakukan penanaman pohon pisang nangka dengan cara yang mudah, seperti pengecekan ph tanah dengan kunyit dan pemilihan bibit yang baik dan benar. Pemateri juga mejelaskan jenis pupuk dan cara perawatan yang nantinya akan digunakan merupakan 100% agen hayati yang berasal dari alam dan mudah didapat (pupuk tricodherma, asam humat, Biosaka, dan lain sebagainya) sehingga tidak ada campuran bahan kimia yang beresiko terhadap kelangsungan pohon pisang nantinya.
dihari kedua kegiatan yaitu workshop mengenai cara pembuatan pupuk dan pestisida alami yang telah dipaparkan pada seminar sebelumnya. Pada workshop ini terdiri dari beberapa stand dan para warga yang hadir dibagi ke beberapa kelompok stand tersebut. Warga dapat bebas bertanya-bertanya seputar cara pembuatan, tata cara pemakaian, dan lain sebagainya mengenai pupuk dan pestisida alami yang dibuat oleh para mahasiswa KKN UPI sebelumnya. pada kegiatan workshop hari kedua ini juga terdapat acara simbolis penanaman pohon pisang nangka di kebun RT 01 RW 05 Desa Pusakanagara, yang dimana kebun tersebut akan menjadi contoh dari inovasi budidaya penanaman, pemupukan, dan perawatan pohon pisang nangka di Desa pusakanagara nantinya
Dalam dua hari kegiatan yang dilaksanakan para warga desa Pusakanagara menyambut baik adanya kegiatan seminar dan workshop ini, para warga yang datang sangat antusias untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan bahkan ketika kegiatan workshop selesai ada beberapa warga yang ingin membawa pulang pupuk dan pestisida alami yang dibuat oleh para mahasiswa KKN UPI sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H