Mohon tunggu...
alief firdaus
alief firdaus Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa uin khas jember

fakultas ushuluddin adab humaniora prodi ilmu hadis angkatan2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Demo Menjadi Ajang Kekerasan

15 November 2021   23:44 Diperbarui: 15 November 2021   23:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jember,indonesia - baru-baru ini sering terjadi aksi demo yang biasanya di pelopori oleh para mahasiswa-mahasiswa indonesia negeri maupun swasta. tercatat pada tahun 2020 terjadi aksi demo yang sangat menarik perhatian publik nasional bahkan internasional yaitu aksi demo penolakan mahasiswa dan buruh tentang disahkannya omnibus law UU cipta kerja yang dianggap sangat merugikan rakyat terutama rakyat kecil . 

hal ini mereka lakukan agar omnibus law dicabut bahkan mereka mendesak langsung presiden untuk mencabutnya. yang terlibat dalam insiden ini adalah para mahasiswa indonesia,para buruh dari berbagai kalangan, bahkan yang masih bangku sekolah pun juga ikut serta dalam aksi ini yang jumlahnya sangat besar . 

hal yang seperti ini harus di ajungi jempol karena menurut saya mereka yang turun ke jalan untuk ikut aksi ini bukan karena tanpa sebab artinya mereka semua peduli terhadap negaranya sendiri, mereka tidak mau negara indonesia mengesahkan undang-undang yang merugikan banyak masyarakat.

sebenarnya aksi demo ini mereka gelar untuk menyampaikan aspirasinya tentang penolakan omnibus law tersebut tapi entah kenapa pada saat itu juga terjadi aksi kekerasan antara demonstran dan aparat keamanan yang menyebabkan banyak para demonstran mengalami luka-luka. 

padahal seharusnya aksi ini membuahkan hasil yang bisa dijadikan solusi sebagai pertimbangan para pejabat-pejabat negara tentang disahkannya UU cipta kerja tersebut. dari insiden ini banyak para demonstran yang merasa kecewa karena terjadi ajang kekerasan dan aspirasi mereka tidak dihiraukan oleh pejabat-pejabat negara. 

dari kekecewaannya tersebut banyak mereka melakukan aksi dengan cara membakar ban di jalan dan tidak sedikit pula yang merusak bangunan seperti halte bis dan pos polisi dan dari itu juga pihak keamanan melakukan penyemprotan gas air mata terhadap demonstran yang anarkis dalam melaksanakan aksi demo.

wowkeren.com
wowkeren.com
ilustrasi diatas kita bisa mengetahui bahwa setiap aksi demo pasti tidak semuanya berjalan dengan mulus pasti ada saja provokator yang membuat aksi itu sendiri tidak berjalan dengan lancar. dan bagi saya pribadi hal seperti ini tidak seharusnya terjadi karena tujuan utama aksi demo itu digelar adalah sebagai ajang penyampaian aspirasi bukan sebagai ajang kekerasan. 

bahkan dari kekerasan tersebut terdapat seseorang aktivis yang tidak terima dengan sikap kepolisian dalam menangani aksi demo yang brutal dan meminta presiden untuk juga memberi sangsi terhadap kepolisian yang brutal dan anarkis tersebut dan dia juga meminta presiden untuk membenahi kinerja polri. k

ekerasan dari kepolisian bukan hanya terjadi pada saat demo saja tapi banyak juga dari aksi aksi yang lain contohnya pada saat penertiban lalu lintas, penggusuran lahan , dan banyak lagi aksi lain yang mengundang kekerasan terhadap masyarakat nah hal seperti itulah yang sangat disayangkan dari kepolisian. yang harusnya mengayomi masyrakat justru melukai masyarakat dan itu tentu melanggar hak asasi manusia (HAM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun