Akibatnya, para dedengkot demo merasa ciut nyalinya. Bahwa selama ini, aksi yang (konon) bisa mengumpulkan 7 juta orang di Jakarta pada aksi 212, ternyata tak seberapa. Seturut itu, mereka meminta rekonsiliasi. Sikap ini sama saja seperti petinju dengan gaya bertinju “memukul dan merangkul”.
Ahok menolak banding adalah sedang mengejek. Namun juga mengingat, bahwa perjuangan harus dilakukan dengan tanpa rasa takut pada sesuatu yang belum terjadi. Bahkan Ahok menolak banding adalah sejatinya ejekan dari Tuhan (baca: Allah). Yang memperlakukan hambaNya secara tak adil. Di ruang tahanannya, yang berukuran 2x3 m Ahok semakin tenggelam membaca Alkitab.
Namun dia tak sendiri, namun ditemani Gus Dur yang selalu melantunkan syair Al-I’tiraf. Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H