Namun perlu dicatat dan paling krusial, lokasi taman Pandawa tak jauh dari Bandara Husen Sastranegara. Jaraknya dari lokasi kejadian, tidak sampai 300 meter ke Monumen Husen Sastranegara, yang merupakan gerbang bandara. Tentunya lokasi ini, merupakan fasilitas umum yang sangat vital. Dapat ditengarai, bahwa bandaralah sasaran sesungguhnya. Mengingat kejadian bom panci  ini, berdekatan dengan kedangan tamu Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari kerajaan Saudi Arabia.
Pelaku teror sudah berhitung, konsentrasi keamanan akan dipusatkan di Ibu Kota Jakarta dan Bogor. Jika sasarannya Bandara Husen Sastranegara, maka sedikitnya akan ada pengaruhnya. Peristiwanya akan lebih heboh. Kemungkinan besar, kedatangan tamu dari Arab Saudi akan ditangguhkan. Namun, agaknya pelaku teror kurang pede masuk ke lokasi dengan membawa bom panci. Bagaimapun lokasi Bandara berada di kawasan militer TNI AU. Pada pintu masuk, meski ada pos penjagaan namun tak ada pemeriksaan dengan ketat.
 Masyarakat yang akan menuju Bandara, kendaraan apapun tak diperiksa dengan alat detector di sini.  Bagi kendaraan roda empat dapat sampai ke depan pintu masuk . Namun hanya sebatas menurunkan penumpang dan barang. Sedangkan motor, harus langsung menuju ke tempat parkir. Kecuali motor petugas atau pegawai bandara ada sedikit ruang parkir di sebelah kiri atau barat dekat pintu masuk koridor bandara.
Mungkin alasan inilah, pelaku teror mengurungkan niatnya menyasar ke lokasi Bandara. Meski ada kemungkinan, sebelumnya telah memasuki kawasan Bandara untuk memetakan situasi. Dengan adanya kejadian ini, tentunya pihak pengelola Bandara Husen Sastranegara akan memperketat penjagaannya. Motif sesungguhnya yang disasar dari pelaku teror bom panci ini, mungkin bisa didedah apabila pelaku yang kabur dapat ditangkap dalam keadaan hidup.
