Ini hanya sebagian saja jalur sepeda menuju objek wisata. Belum lagi, tempat-tempat kuliner. Keberadaannya bukan hanya sebagai pelengkap saja, namun memang sudah menjadi bagian tujuan para pesepeda. Dan, keberadaannya tak terpisahkan dengan objek wisata.
Modal lainnya, tumbuhnya berbagai komunitas sepeda di kota Bandung bak jamur di musim hujan. Mulai dari komunitas sepeda di kantor, perguruan tinggi, sampai sekolah. Begitu juga komunitas sepeda antar teman main waktu sekolah atau kuliah. Belum lagi komunitas sepeda di berbagai kantor instansi pemerintah dan swasta. Sampai komunitas sepeda di kompleks-kompleks.
Jangan lupakan, kota Bandung punya ikon pesepeda legendaris Bambang “Paimo” Hertandi Mas. Yang telah bersepeda melanglang ke lima benua. Tak bisa dinafikan sebagai kebanggan kota Bandung. Sehingga keberadaannya, juga dikenal para peturing dari mancanegara. Bahkan maraknya pesepeda turing (baca: pesepeda jelajah) dimulai oleh barudak pesepeda kota Bandung.
Keberadaan Paimo juga, melahirkan “rumah singgah penjelajah sepeda” yang beralamat di Jl. Cigadung 108 ini, hanya sepelemparan batu dari rumah kang Emil. Meski begitu, para penggiatnya merawatnya dengan modal “udunan”. Selain ada tempat nginap secara gratis, dapur untuk masak dan musola.
Sementara itu, para pesepeda yang sering mangkal di sini, dari berbagai komunitas selalu memberikan servis terbaiknya. Entah bagi pesepeda domestik maupun mancanegara. Selain menemani berkeliling kota Bandung, juga memberi arahan jalur yang akan di tempuh, juga memberikan arahan tempat singgah dan kontak yang harus dihubungi. Bahkan memantaunya lewat jejaring sosial. Para penggiat sepeda kota Bandung, ingin memberikan citra bahwa Kota Bandung sebagai kota yang aman dan nyaman buat pesepeda.
Jangan dilupakan pula, kota Bandung memiliki sentra sepeda di Jl. Veteran. Kawasan ini, dulu, dikenal sebagai tempat penjualan sepeda. Namun nyaris saja padam dengan penjualan kendaraan bermotor. Kini bangkit lagi seiring dengan kesenangan masyarakat bersepeda. Dan sebuah keniscayaan, kegemaran pada sepeda tak “geledug ces” seperti pada batu akik. Tetap langgeng bahkan semakin marak. Lihat saja pada hari Sabtu dan Minggu. Atau jika ada acara sepeda. Kawasan ini, akan terlihat marak dengan sepeda yang akan diservis.
Kawasan ini, sekarang sudah di kenal ke berbagai kota di Indonesia. Jika mencari keperluan membeli sepeda atau komponen sepeda nyaris ada segala terkumpul di sini. Mulai dari harga yang murah sampai harga yang mahal. Begitu juga komponen sepeda bekas tanpa harus pergi ke lain tempat lagi.
Menjadikan Bandung sebagai kota sepeda, sebagai upaya mengatasi kemacetan. Juga polusi udara yang semakin masif. Kita tak perlu pesimis dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang pesat. Mengatasi keadaan ini, harus ada kebijakan dari walikota. Sebab Bandung memiliki sejumlah modal untuk menjadikannya kota sepeda. Semoga!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H