Jadi, hubungan intertekstual antara cerita rakyat "Lutung Kasarung" terhadap cerita "Beauty and The Beast" adalah hubungan perluasan atau pengembangan, adanya kesejajaran diantara keduanya, yakni sama-sama memiliki tujuan untuk mencari cinta sejati dimana cinta tersebut dapat mengubah dirinya dari sesosok yang buruk rupa kembali menjadi ke sesosok aslinya yaitu seorang pangeran.
Ada pula perbedaan yang terlihat dari kedua dongeng tersebut yaitu latar dan budaya. Oleh sebab kedua dongeng tersebut terdapat pada konsep cerita yang mengemukakan tentang pencarian cinta sejati yang bisa mengubah segalanya. Dalam cerita rakyat "Lutung Kasarung" latar tempat ini terjadi didaerah Ciamis Jawa Barat, kaki gunung Cupu. Latar sosial yang terjadi pada cerita rakyat tersebut yaitu masyarakat yang tradisional yang masing menjunjung nilai-nilai tradisi yang ada pada masyarakat maupun tradisi yang sudah ada sejak turun-temurun.
Masyarakatnya juga masih sangat patuh akan apa yang diperintah oleh raja/yang berkuasa pada saat itu, tidak berani melawan/menetang apapun keputusan pemimpin meskipun keputusan itu salah/keliru. Masyarakatnya masih kental dengan tradisi perjodohan. Latar tempat pada cerita Lutung Kasarung yakni masa kerajaan, yang diceritakan bahwa kekuasaannya akan kerajaan dialih tangankan untuk sementara kepada kakaknya Purbararang sampai ia dewasa. Ketika sudah dewasa, kekuasaan tersebut bukannya diberikan kepada Purabasari yang berhak, malah ia pertahankan agar tetap menjadi miliknya dan berusaha menyingkirkan Purbasari.
Sedangkan latar yang terdapat pada cerita "Beauty and The Beast" latar tempat ini yakni disebuah desa yang tentram, damai serta disebuah kastil tua. Latar sosialnya, yaitu masyarakatnya kental dengan nuansa pedesaan, seperti kegiatan sehari-harinyapun cerminan masyarakat desa seperti bercocok tanam dan berternak. Interaksi atau hubungan sosial dalam masyarakatnya pun sangat terjalin, sesuai dengan kondisi masyarakat pedesaan pada umumnya.
Budaya pada kedua cerita "Lutung Kasarung", lebih kearah budaya masyarakat Jawa Barat. Sedangkan pada cerita "Beauty and The Beast" budayanya lebih kearah masyarakat Eropa, tepatnya prancis.
Perbandingan dalam cerita "Lutung Kasarung" seorang gadis yang diceritakan adalah Purbasari. Dia adalah anak seorang raja yang memiliki enam orang saudara dan saudara-saudaranya membenci Purbasari. Sehingga dia dikutuk menjadi jelek, kulitnya mengelupas oleh kakaknya sendiri yang bernama Purbararang. Sedangkan dalam dongeng "Beauty and The Beast" diceritakan seorang gadis yang bernama Belle, ia adalah anak seorang pedagang dan ia gemar membaca buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H