Filsafat sangat menghargai rasionalitas sebagai alat untuk mencapai kebenaran. Dalam dakwah, penggunaan nalar dan argumen yang logis sangat penting untuk menjelaskan ajaran Islam dengan cara yang mudah diterima oleh akal. Keterbukaan terhadap pertanyaan dan kritik juga menjadi hal yang esensial dalam dakwah yang berlandaskan filsafat. Pendakwah harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis secara ilmiah dan tidak menolak dialog, sehingga dakwah menjadi sebuah proses pertukaran pemikiran yang konstruktif.
6. Prinsip Tujuan Akhir: Maqasid al-Shariah
Prinsip terakhir yang tidak kalah penting dalam filsafat dakwah adalah tujuan akhir dari dakwah itu sendiri, yang selaras dengan maqasid al-shariah (tujuan-tujuan syariah). Dakwah harus bertujuan untuk menjaga dan mempromosikan lima elemen fundamental dalam kehidupan manusia: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda. Dengan memahami tujuan akhir ini, dakwah akan diarahkan untuk menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera, di mana setiap individu dihargai dan dilindungi hak-haknya.
Kesimpulan
Dakwah yang berlandaskan pada prinsip-prinsip filsafat tidak hanya mencakup penyampaian ajaran agama secara tekstual, tetapi juga melibatkan refleksi mendalam terhadap nilai-nilai kebenaran, kebijaksanaan, etika, dan rasionalitas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, dakwah akan menjadi lebih inklusif, efektif, dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Seorang pendakwah yang memahami dan menerapkan filsafat dakwah akan mampu menyebarkan Islam sebagai agama yang penuh rahmat dan hikmah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H