Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Beutong (IPMB) Banda Aceh Sabtu 17 Oktober 2015 menyukseskan acara perdana nya medaki Gunung Goeh Leumoe yang terletak di kabupaten Aceh Besar yaitu di kecamatan Peukan Bada.Â
Goh Leumo adalah nama gunung di pantai utara Sumatera. Goh adalah sebutan dalam bahasa Aceh untuk merujuk kepada punuk. Sedangkan Leumo bermakna sapi. Jadi Goh Leumo jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bermakna punuk lembu.
Konon, nama itu disematkan karena bentuk gunung itu yang menyerupai punuk sapi. Goh Leumo berada di kampung Lam Badeuk, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Jenis vegetasi kawasannya heterogen, dengan aneka flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Kawan kawan IPMB yang ikut mendaki puncak goeh leumoe sejumlah 22 orang, yang di pimpin oleh Tri Deni Hari Hanggara atau yang akrab disapa BOSS LEO, Bang Ucok dab Bang Adi.
Sebelum mendaki puncak, kami di berikan aba-aba oleh pimpinan, bahwasanya kita harus memiliki sikap sopan santun saat mendaki pergunungan, karena di setiap tempat ada penghuninya, kemudian kalau ada satu kawan kita yang sudah leleh maka kita semua harus berhenti sejenak, sesudah arahan selesai kami berdoa supaya perjalanan mendaki puncak goeh leumoe sampai dengan selamat ke tujuan.
Suasana yang sangat menyekam dan extrim ketika mendaki punjak Goh Leumo Aceh Besar dengan ketinggian mencapai 3000 meter dan jarak tempu selama 4 jam. Di setiap jalan terdapat jurang-jurang yang begitu menakutkan untuk mencapai ke puncak Goh Leumo tersebut.
Goh Leumo salah Puncak gunung yang tertinggi di Aceh Besar selain dari puncak gunung selawah. Dinamakan puncak Goh Leumo karena puncak ini sangat mirip dengan pundak sapi bila kita melihat dari jarak jauh. Maka tidak salah jika punjak ini dinamakan dengan puncak Goh Leumo oleh semua orang.
Saya pribadi, mendaki puncak Goh Leumo terasa melelahkan serta tulang-tulang paha seperti sudah lepas di badan, jantung memompa dengan sangat cepat dan nafaspun seperti orang kehabisan oksigen. Padahal saya sering mendaki puncak Gunung Lam Badeuk, akan tetapi berbada sekali ketika mendaki punjak gunung Goh Leumo Aceh Besar, mungkin karena saya tidak sering lagi mendaki puncak gunung seperti biasanya.
Kami bergerak menuju puncak Goh Leumo sekitar jam 11:00 siang dari Darussalam ke kaki bukit gunung Goh Leumo dengan menggunakan sepeda Motor. Adapun sepeda motor dititipkan kereta di salah satu rumah warga desa tersebut, maka sesampai di kaki Gunung Goh Leumo kami langsung menuju rumah beliau untuk menitip Sepeda Motor.
Dengan semangat juang yang tinggi tanpa mengenal lelah, langkah demi langkah kami gerak untuk menuju punjak Goh Leumo. Belum sampai 2 kilo meter di antara kami sudah ada yang kualahan menuju ke Punjak gunung Goh Leumo, kami berhenti secara bersama-sama dan minum seteguk air aqua agak tubuh fit kembali.Setelah instirahat sejenak kamipun bergerak kembali menuju puncak Goh Leumo agar tidak kemalaman di perjalanan
Hasil observasi di lapangan terlihat bahwa tutupan hutan di Goeh Leumo masih tergolong rapat dan lantai hutannya banyak ditumbuhi oleh rotan , liana serta berbagai anakan pohon-pohonan. Selain itu, lantai hutan di gunung Goeh Leumo ini banyak terdapat bebatuan yang terjal dan runcing.
Gunung Goeh Leumo menawarkan berbagai keindahan, diantaranya pemandangan Kota Banda Aceh di malam hari yang dipenuhi kerlap kerlip lampu neon, keindahan matahari terbit (sunrise) di pagi hari dan pemandangan Kota Banda Aceh dan Sebagian wilayah Aceh Besar pada siang hari. Gunung Goeh Leumo ini memiliki potensi ekowisata yang bisa dijual ke wisatawan lokal dan wisatawan asing sehingga masyarakat di sekitar gunung tersebut dapat bekerja sebagai pemandu wisata serta usaha masyarakat sekitar juga semakin maju. Tetapi, kelestarian dan keutuhan lingkungan di Goeh Leumo harus menjadi prioritas utama sehingga akan terbentuk ekowisata yang berkelanjutan.
Penulis: Alie Hermansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H