Mohon tunggu...
Gembel bersajak
Gembel bersajak Mohon Tunggu... Arsitek - Seorang pengelana di jalanan

Bantu saya makan malam dan saya akan menulis buat anda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sembilan Belas Detik

9 September 2022   00:14 Diperbarui: 9 September 2022   00:23 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari istri pergi, anak tak peduli 

Berganti patah hilang tak tumbuh kembali 

Warung nasi sebelah kostan ramai.

Menu baru hari ini rica rica gissele 

Bapak bapak 30 - 40 kumpul di bangku depan warung nasi, delapan mata fokus di satu titik ditengah.

Hari ini android cina sedang jadi pusat perhatian, karena dia murah, cepat dan bisa putar jav file.

Menu hari ini sambal uleg gisselle 

Semua khusyuk 

Sembilan belas detik pertama.....

Semua ngomong anjayyy badai 

Satu persatu teriak ulang lagi..,

Aku ikut duduk melingkar..., 

Soni bilang ulang 

Toni bilang ulang 

Mamat bilang ulang 

Lauren bilang ulang 

Sembilan kepala di satu titik melihat android cina.

Aku malu pada Tuhan.

Hari istri pergi, anak tak peduli 

Berganti patah hilang tak tumbuh kembali.

Sembilan belas detik dikali sembilan aku pulang ke kostan, sekalian beli peralatan mandi ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun