Kemarin lusa
Pistolnya berisi kemudianÂ
Menunjuk  tengkukÂ
Dan membungkukÂ
Tidak ada suara ..
Menghadap tembokÂ
mencaci tembok dan menembak nya tiga , empat , kemudian lima kali.
Tembok tetap berdiriÂ
Dan berbicara kembaliÂ
Tiga , empat, kemudian lima kali.
Brunhilda kembali mencekikÂ
Kemudian ber - pekik
Tiga, empat , kemudian lima kali.
Hari ini cerita berubahÂ
Esok Pasti balik goyahÂ
Kemudian berubah kembali.
Karena seragam polisi.
Kemudian semua dibayar diam.
Semua terkapar malam.
Semua terbakar kelam.
Sampai arang Kalam,
Menghitam dan ....
Tiga, empat, kemudian lima kali.
Semua dilupakan.
Karena Putri  berjalan,
Dengan MEREKA PARA TUAN !.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H