Selama ini, film lebih sering fokus terhadap maskulinitas dan kekuatan seorang laki-laki. Bahkan hanya karena mengenakan pakaian atau menyukai warna merah muda saja laki-laki dianggap lekong. Padahal seharusnya hal-hal sesepele itu tidak dikotak-kotakan untuk salah satu gender saja.
Feminisme dalam film Wonder Woman (2017)
Film ini menceritakan tentang Themyscira yang di pimpin oleh seorang wanita. Semua wanita yang ada Themyscira ahli dalam bertarung. Begitu pula Diana yang diperankan oleh Gal Gadot, digambarkan sebagai wanita yang hebat dalam bertarung, berani, dan juga mampu mengambil keputusan sendiri sehingga dapat memecahkan masalah dan menunjukkan siapa jati dirinya.
Tokoh Diana disini dianggap sebagai seorang feminis. Feminisme ini bertujuan untuk membuat perempuan memiliki posisi yang sama rata dengan laki-laki di kehidupan sehari-hari. Seperti yang kita tahu, selama ini seorang perempuan dalam kehidupan selalu digambarkan menjadi sosok yang lemah dan dijadikan sebagai objek seksualitas. Dalam film ini, tokoh Diana digambarkan memiliki sifat yang maskulin, tak hanya feminim lho.
Apakah film ini worth it untuk ditonton ?
Saya sangat merkomendasikan film ini untuk ditonton, terutama untuk generasi millennials dan generasi Z agar lebih berfikir terbuka dan kritis terhadap permasalahan-permasalahan gender.
Film ini juga benar-benar menunjukkan bahwa tidak hanya laki-laki saja yang dapat kuat dan dapat menjadi pemimpin.
Daripada kepo dan penasaran, yuk tonton film Wonder Woman (2017) ini di Netflix!
DAFTAR PUSTAKA