Mohon tunggu...
Alicia Putri Fadilah
Alicia Putri Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Business woman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Sebagai Cermin Budaya : Peran Bahasa Dalam Kemandirian Kebudayaan

1 Mei 2024   13:53 Diperbarui: 6 Mei 2024   11:41 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Bahasa adalah kunci segala-galanya. Suatu negara yang ingin melakukan penjajahan, maka harus mengerti bahasa yang digunakan di tanah jajahannya tersebut. Sadar atau tidak, perlahan kita  sudah mulai terjajah kembali. Sadarkah kita betapa banyak orang asing yang sangat tertarik untuk  mempelajari kebudayaan dan bahasa negeri kita? Negeri kita masih sangat kaya. Tak bisa dipungkiri kalau banyak negara tertarik dengan tanah negeri kita ini. Orang-orang asing sudah  banyak yang menetap di Indonesia. Pengusaha-pengusaha asing pun banyak yang berinvestasi di Indonesia. Disini kemampuan berbahasa sangat memegang kendali.

Kemampuan dan kesantunan berbahasa rakyat Indonesia juga tidak terlepas dari tata cara berbahasa public figure negeri ini. Jangan harapkan rakyat akan menjadi santun jika para pemimpinnya saja bersikap tidak santun. Media sebagai sumber informasi rakyat yang sangat berpengaruh dalam pembentukan opini masyarakat terkadang menampilkan tontonan yang tidak pantas untuk dilihat. Misalnya saja, kelakuan para pejabat negara yang berkelahi di tengah rapat yang seharusnya menjadi forum terhormat, umpatan-umpatan yang tidak pantas dikeluarkan dari orang yang berpendidikan.

Manusia mempergunakan bahasa Indonesia sebagai wahana dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah milik manusia.Bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia. Kedudukan bahasa Indonesia kini semakain mantap sebagai sarana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Disini saya akan menjelaskan  dan mengajak para pembaca untuk kebih mengetahui betapa pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Bagaimanakah caranya agar bahasa Indonesia benar-benar menjadi alat pengembangan kebudayaan bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia sebagai yang sanggup dan mampu mendukung bangsa Indonesia? Bagaimanakah pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia? Sudah sampai dimanakah bahasa Indonesia yang kita pergunakan saat ini? Bahasa adalah alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Proses – proses pemikiran sangat ditentukan oleh kemampuan berbahasa. Melalui kemampuan bahasa, pikiran, perasaan, dan penalaran seseorang dapat dirangsanng dan dilatih. Kemampuan bahasalah yang paling membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Bahasa memungkinkan manusia untuk menyampaikan informasi dan meneruskannya dari generasi kegenerasi, melalui ungkapan secara tertulis.

Jikalau kita meninjau hubungan timbal – balik antara bahasa dan komponen kebudayaan, maka hubungan itu dapat diungkapkan  menurut dua arah pengaruh, yaitu yang berasal dari komponen subjektif, dan berasal dari komponen material. Apabila arah semata-mata berasal dari lingkungan pusat, secara otoritis hal ini berarti bahwa bahasa secara murni dibentuk oleh proses pemikiran dan perasaan, sedangkan apabila arah pengaruh berasal semata- mata  dair lingkungan luar, maka bahasa secara murni terbentuk sebagai akibat interaksi manusia dengan alam, dan antara manusia dengan manusia.

Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi vital dalam hidup. Pada prinsipnya kita sangat diharapkan terampil dalam mempergunakan bahasa yang kita miliki, yang jadi masalah yaitu kebahasaan sebagai kompetensi keterampilan berbahasa, yang perumusan dan dasar penggarapanya perlu dicakup oleh kebijaksanaan nasional di dalam bidang kebahasaan, sebagai fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia. Setiap bangsa pada hakikatnya memerlukan bahasa nasional, yaitu bahasa yang dapat mengkomunikasikan seluruh bangsa. Tetapi dalam kenyataanya tidak semua bangsa memiliki bahasa semacam itu. Oleh sebab itu dimilikiny satu bahasa nasional oleh suatu bangsa merupakan suatu hal yang tiada ternilai harganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun