Mohon tunggu...
Alicia Priscila
Alicia Priscila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hobi saya menulis dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meneropong Konektivitas Antara Bank Indonesia dan Pelajar Indonesia

28 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   08:10 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Bank Indonesia (sumber: bi.go.id)

Sejak dimulainya sekolah luring, para pelajar kini sudah mulai diberikan uang jajan oleh para orangtua. Setelah dilakukan survey terhadap 20 pelajar dari SMA Kolese Gonzaga, 15 pelajar sudah memiliki tabungan pribadi dari uang jajan yang mereka peroleh. Ini menjadi indikator bahwa sudah mulai banyak pelajar yang memiliki tabungan pribadi. Ketika pelajar sudah memiliki tabungan pribadi, maka para pelajar diberikan hak, kewajiban dan tanggung jawab untuk mengatur keuangan pribadi mereka masing-masing. 

Salah satu cara yang kerap kali dilakukan oleh para pelajar agar keuangan pribadi mereka tetap stabil adalah dengan menabung. Hal ini dikarenakan para pelajar belum diperbolehkan untuk bekerja. 

Dari uang yang ditabung, terkadang ada juga yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para pelajar itu sendiri. Misalnya, seorang pelajar menabung dari uang jajannya untuk membeli sepatu branded, namun sambil menabung, ia juga membeli makanan di kantin setiap harinya. 

Dilansir dari kumparan.com, konsumsi dan tabungan dapat memengaruhi keuangan negara. Sehingga tanpa disadari, pelajar yang melakukan konsumsi (membeli barang atau jasa) dan menabung dapat memengaruhi keuangan negara. 

Dikutip dari jurnal dengan judul “Pengaruh Tabungan, Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia” yang ditulis oleh Indra Suhendra dan Dita Irawati dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menabung dapat menjadi salah satu permintaan agregat (transaksi) akan berkurang sehingga menyebabkan berkurangnya produksi barang dan jasa. 

Penurunan terhadap produksi barang dan jasa menyebabkan penurunan pada kegiatan ekonomi sehingga menyebabkan penurunan pada pendapatan produsen, pendapatan produsen yang menurun menyebabkan pendapatan nasional menurun sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. 

Sehingga secara garis besar, jika suatu uang ditabung secara berlebihan maka dapat menyebabkan penurunan pada pendapatan dari produsen sehingga pertumbuhan ekonomi juga menurun. 

Selain itu, jika konsumsi dilakukan juga ternyata dapat memengaruhi perekonomian negara. Dikutip dari jurnal dengan judul “Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” yang ditulis oleh Erika Feronika Br Simanungkalit dari  Universitas Nusa Cendana Kupang, inflasi terjadi karena nafsu berlebihan dari suatu golongan masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia. 

Karena keinginan memenuhi kebutuhan secara berlebihan, permintaan bertambah, sedangkan penawaran tetap, yang akan terjadi adalah harga akan naik. Sehingga secara garis besar, transaksi dapat menyebabkan inflasi atau kenaikan harga suatu barang atau jasa.

Potret Bank Indonesia (sumber: bi.go.id)
Potret Bank Indonesia (sumber: bi.go.id)
Dengan demikian, dibutuhkan keseimbangan antara menabung dan konsumsi agar keuangan negara menjadi stabil. Di sinilah dibutuhkan sebuah lembaga untuk menstabilkan keuangan negara. Dilansir dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan, di Indonesia lembaga yang bertugas untuk menstabilkan keuangan negara adalah Bank Indonesia. 

Bank Indonesia dapat menstabilkan keuangan negara salah satunya dengan menaikkan suku bunga (BI rate). Dikutip dari salah satu berita kompas.com, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Ini artinya BI sudah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak Agustus 2022 hingga saat ini. Keputusan ini diambil Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur yang digelar pekan lalu. Dalam berita ini, Bank Indonesia memiliki wewenang untuk menaikkan suku bunga selaku lembaga yang berperan untuk menstabilkan keuangan negara.

Lantas, Bank Indonesia memiliki peran yang cukup signifikan terhadap para pelajar karena Bank Indonesia merupakan salah satu lembaga yang berperan penting di Indonesia. 

Tidak hanya dari segi keuangan para pelajar yang dapat berpengaruh terhadap perekonomian, namun juga pengetahuan akan peran dari Bank Indonesia itu sendiri. Tanpa pengetahuan mengenai Bank Indonesia oleh generasi penerus bangsa, tentu akan sulit untuk pelajar peduli terhadap perekonomian di Indonesia itu sendiri. Maka diperlukan, sosialisasi atau semacam pengajaran dari Bank Indonesia itu sendiri.

Hal tersebut sudah diwujudkan pada tahun 2018. Dilansir dari website resmi Pemerintah Kota Malang, sejumlah sekolah pinggiran menjadi prioritas dari program BI Mengajar, sehingga nantinya akan terwujud pemerataan kualitas pendidikan. Para pelajar ini mendapatkan berbagai materi seperti halnya tentang bank sentral dan kebijakan moneter. 

Tak hanya menambah ilmu bagi pelajar, kali ini Bank Indonesia juga memberi bantuan perbaikan sarana prasarana sekolah dan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi. Program ini juga dalam rangka menyambut HUT ke-73 RI dan memperingati HUT Bank Indonesia.

Kini, untuk mengetahui lebih dalam terkait pengetahuan para pelajar akan Bank Indonesia, telah dilakukan survey yang dilakukan terhadap 20 orang siswa dari SMA Kolese Gonzaga. 

Berdasarkan hasil survey terhadap 20 orang dari SMA Kolese Gonzaga, sebanyak 15 responden sudah memahami peran bank Indonesia sebagai bank sentral yang mencetak uang serta menstabilkan keuangan negara. Ini menjadi salah satu indikator bahwa perlahan-lahan para siswa sudah mulai mengetahui peran dari Bank Indonesia.

Survey terhadap siswa/siswi SMA Kolese Gonzaga
Survey terhadap siswa/siswi SMA Kolese Gonzaga

Bank Indonesia dan pelajar memiliki sebuah konektivitas yang secara tidak langsung dapat memengaruhi keuangan negara. Maka diperlukan suatu kerja sama dari kedua belah pihak. 

Pihak Bank Indonesia memiliki peran sebagai lembaga yang menstabilkan keuangan dari para pelajar dan orangtua serta memberikan suatu pengajaran kepada para pelajar terkait dengan lembaganya. Untuk pihak pelajar sendiri diperlukan suatu kesadaran untuk mengelola keuangan pribadi secara bijak dan belajar terkait dengan peran salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yaitu Bank Indonesia. 

Artikel ini ditulis oleh: Alicia Priscila Estelle, Kayla Victoria Madaida, Revaldi Hansya Widjanarka, Rin Kimura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun