Mohon tunggu...
Alicia DwiP
Alicia DwiP Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

~~~

Selanjutnya

Tutup

Politik

NKRI Harga Mati!

29 November 2018   20:02 Diperbarui: 29 November 2018   20:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, apakah anda mengenal negara ini? Negara yang dipuja -puja, negara yang berlimpah akan segalanya, mulai dari sumber daya alam, keindahan alam, bahkan budayanya, bagaikan surga di mata tetangga. Andaikan pernyataan itu masih dapat kita kecamkan. Tetapi sayang semua hal tersebut hanyalah kenangan saja. Indonesia dulu memang terkenal akan kelimpahan alam dan budayanya.

Tetapi, Indonesia mulai lupa dengan hal itu. Indonesia telah menyianyiakan kesempatan tersebut, sumber daya alamnya malah menjadi hak milik oleh negara lain, Keindahan alamnya rusak akibat warganya sendiri, terlebih masih banyak pula kasus korupsi yang tak kunjung reda. Yah apa boleh buat mungkin ya, Indonesia kan memang sudah terkenal begitu sekarang, isinya masalah saja, tidak ada yang terselesaikan. Terlebih, apa yang akan kita perbuat juga akan sia -sia tidak akan ada yang mendengarkan suara -suara rakyat, apalagi masyarakat yang miskin dan tersingkir. Pemerintah hanya akan diam seperti batu ,menurut rakyat, tidak mendengarkan suara rakyatnya dan tidak bertindak sesuai dengan jabatannya.

Itukah Indonesia yang kita kenal? Apakah itu Indonesia yang kita inginkan? Apakah kita tidak malu mendengarkan Indonesia negara kelahiran kita seperti itu? Pembicaraan -pembicaraan tersebut yang terus menerus diutarakan oleh rakyat Indonesia harus diubah. Kita sebagai rakyat Indonesia tidakah seharusnya mendukung pergerakan kemerdekaan Indonesia? Bukan hanya membicarakannya saja dan menjelek -jelekan negara sendiri. Negara telah memberikan tanah kelahiran, melindungi dengan hukum, dan mengangkat setiap HAM rakyatnya dan sebagai balas budi negara butuh bukti bukan janji.

Para tokoh besar Indonesia akhir -akhir ini telah menunjukkan sikap dan usaha yang sangat besar demi mengembalikan Indonesia yang jaya, Indonesia yang Merdeka. Seperti Bapak Presiden Joko Widodo yang telah berjuang untuk menyamaratakan seluruh Indonesia, merebut kembali free port dari tangan Amerika. Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia Ibu Susi Pudjiastuti yang telah mempertegas kemanan batas maritim Indonesia dan kekayaan sumber daya alam Indonesia. Masih banyak lagi contoh tokoh -tokoh negara Indonesia yang telah berjuang untuk memperoleh kembali Indonesia yang jaya.

Terlebih dari itu, perjuangan tokoh Indonesia dan pemuda -pemuda pada zaman dahulu untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangatlah sulit dan pernuh pertumpahan darah. Melawan sekian banyak penjajah, memperjuangkan agar bendera merah putih dapat berkibar, dan berjuang agar lagu Indonesia Raya dapat berkumandang di seluruh bagian Indonesia. Semua itu dilakukan demi Indonesia, tanah air kita agar merdeka dan sejahtera.

Lalu bagaimana sikap kita sebagai warga Indonesia? Secara teori semuanya telah tertera di buku pendidikan kewarganegaraan setiap siswa pada tingkat SD, SMP, SMA, bahkan kuliah. Tetapi, tidak harus dalam tindakan yang besar dan hebat, cukup dengan tumbuhkanlah rasa sayang dan cinta pada negara Indonesia. Karena dengan rasa sayang dan cinta itu, kita dalam melakukan segala tindakan dan perbuatan akan selalu dilandasi dengan rasa iklas, tulus dan dengan maksud atau tujuan yang baik.

Indonesia membutuhkan bukti - bukti yang berharga dari kita semua, tidak peduli sekecil apapun itu, akan sangat berarti bagi masa depan negara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun