Beliau selain mejadi asisten di Institut Kontruksi Ringan, waktu itu sebuah perusahaan kereta api mencari orang yang dapat menghitung kekuatan rangkap dan getaran untuk wagon kereta api. B.J. Habibie tertarik dengan mencobanya dan atas semua hasil pemikiran dari beliau maka perusahaan tersebut dapat menghitung kekuatan tersebut, namun ketika B.J. Habibie ditawari untuk bekerja disana Beliau menolaknya.Â
Beliau juga masuk kedalam HFB ( Hamburger Flugzeugbau) dalam kurun waktu 6 bulan harus bisa mengatasi masalah suatu mesin pesawat HFB 320 dan itu semua sudah terselesaikan. Dalam waktu yang bersamaan ada pekerjaan yang lain yaitu mendesain pesawat baru salah satu diantaranya adalah pesawat terbang DO-31 yaitu pesawat terbang pertama kali didunia yang bisa beroperasi dengan sempurna.
 Bapak B.J. Habibie juga pernah terlibat penggarapan Boeing 747 yang sangat terkenal dan menjadi kebanggan dunia. Setelah mendapatkan gelar Doctor dan mengantungi banyak pengalaman B.J. Habibie mengirim surat ke Indonesia siap pulang ketanah air namun sayang bapak B.J. Habibie belum diperkenanakan untuk pulang ketanah air karena masih belum adanya kesiapan tenaga.Â
Pada permulaan desember 1973 ada pertemuan antara B.J. Habibie dengan Ibnu Sutowo yang membahas tentang negara Indonesia yang sangat membutuhkan kehadiran seorang yang jenius seperti bapak B.J. Habibie. Mendengar itu semua rasa untuk pulang ketanah air semakin membara dalam pikiran Bapak B.J. Habibie, lalu Beliau memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Nama              : Alicia Alfareza JannatiÂ
NPM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 2088201001
Prodi / Semester     : PBSI / 3Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI