KEREN... beda kurikulum beda sensasi. Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu bagian penting dari perwujudan Kurikulum Merdeka  yang bertujuan untuk mewujudkan pelajar Indonesia sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelaks. Terdapat enam dimensi P5  yang harus dicapai, yaitu beriman, bertakwa, kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
SMP Negeri 1 Bangkalan merupakan salah satu sekolah yang telah menyelenggarakan P5 pada tahun ajaran 2024/ 2025.  Tema P5 yang diusung oleh sekolah yang memiliki julukan Special One ini salah satunya adalah Bhinneka Tungal Ika. Tema tersebut berlaku bagi seluruh peserta didik kelas 7. Sebelum pelaksanaan P5, pihak sekolah telah mengadakan rapat dan membagi fasilitator P5 yang terdiri dari wali kelas, guru, dan mahasiswa Asmen serta PPG dari Universitas Trunojoyo Madura.
Kegiatan P5 berlangsung selama 10 hari mulai tanggal 14 hingga 24 oktober 2024. Terdapat beberapa alur kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap hingga pementasan festival kebudayaan yang bertepatan dengan hari jadi Kota Bangkalan. Setiap kelas akan mendapat kebudayaan daerah yang berbeda, mulai dari budaya Jawa, Betawi, Madura, Dayak, Bali, Osing, Sunda, Papua, Aceh, dan Minang. Para peserta didik akan melaksanakan proses yang panjang sebelum melakukan pementasan. Berikut penjabaran proses pelaksanaan P5.
1. Sosialisasi P5
Plaksanaan sosialisasi P5 bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait P5 kepada peserta didik kelas 7. Para fasilitator akan beberapa materi, mulai dari pengenalan P5, pembahasan dimensi beriman kepada Tuhan dan Kebhinekaan Global, hingga materi penilaian P5. Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan P5, yaitu tanggal 14 Oktober 2024. Diharapkan para peserta didik dapat memilki bekal untuk mengikuti tahapan kegiatan berikutnya.
2. Penilaian Diagnostik
Penilaian Diagnostik P5 dilaksanakan tanggal 15 Oktober 2024. Penilaian diagnostik dalam konteks P5 dengan tema memungkinkan guru untuk mengetahui pemahaman dan sikap peserta didik terhadap kebudayaan lebih mendalam, serta memberikan dasar untuk meningkatkan pembelajaran berbasis karakter dan nilai kebudayaan
3. Sosialisasi Budaya Daerah
Sosialisasi kebudayaan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2024. Kebudayaan yang disosialisasikan berupa tari, lagu, permainan, hingga cerita rakyat dari budaya daerah yang diperoleh. Oleh sebab itu, setiap kelas mendapatkan sosialisasi budaya yang berbeda-beda. Tujuan dari diadakannya sosialisasi ini agar para peserta didik dapat memilih budaya-budaya yang akan dipentasakan.
4. Kunjung Museum
Para siswa mengunjungi museum Cakraningrat di Pemda Bangkalan yang dibagi menjadi tiga sesi pada tanggal 17 Oktober 2024. Tujuan dari kunjungan ini agar para siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang budaya-budaya di Indonesia. Para peserta didik diberi tugas untuk memilih salah satu benda di museum dan mencatat nama, ukuran, sejarahnya, hingga alat dan bahannya. Diharapkan peserta didik mendapat wawasan untuk merangkai alat dan bahan yang akan digunakan pada pementasan.
5. Latihan & Pembuatan Properti
Latihan dan pembuatan properti menjadi kegiatan rutin yang dilakukan para siswa setelah sebelumnya menentukan kebudayaan yang akan ditampilkan. Pada kegiatan ini peserta didik akan berfokus untuk melakukan latihan seperti tari saman, tari kecak, drama musikal yang diambil ceritanya dari setiap daerah yang ditentukan, serta menyanyi yang lagunya tentu harus dari daerah yang sudah ditentukan. Peserta didik juga akan berkutat dalam pembuatan pernak-pernik yang akan digunakan untuk gelar karya nantinya.
6. Gladi Bersih
Sebuah acara besar tentunya membutuhkan gladi bersih. Pada kegiatan ini peserta didik akan mencoba tampil di panggung layaknya saat mereka menampilkan budaya daerah pada hari pementasan. Gladi bersih ini dilaksanakan sehari sebelum festival budaya daerah diselenggarakan. Urutan tampil setiap kelas akan diundi secara acak loh!
7. Â Penampilan Festival Budaya Daerah
Festival budaya daerah SMPN 1 Bangkalan berlangsung penuh warna dan makna. Dengan semangat persatuan dalam keberagaman, para peserta didik menampilkan tari, lagu, permainan, hingga drama dari berbagai daerah di Indonesia tepat di hari jadi Kota Bangkalan. Setiap gerakan, kostum, dan musik yang mereka persembahkan mencerminkan kekayaan budaya nusantara yang berbeda-beda namun tetap satu. Melalui pentas seni ini, peserta didik SMPN 1 Bangkalan membuktikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, melainkan semangat yang hidup di setiap jiwa generasi muda.Â
Kegiatan P5 bertema Bhinneka Tunggal Ika di SMPN 1 Bangkalan ini sukses besar dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada para siswa. Kegiatan ini membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka melalui P5 berhasil memberikan sensasi belajar yang berbeda dengan pendekatan kreatif dan relevan bagi peserta didik. Pada akhirnya, peserta didik SMPN 1 Bangkalan tidak hanya menjadi lebih mengenal dan menghargai budaya bangsa, tetapi juga lebih siap menjadi generasi penerus yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan karakter kebangsaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H