Mohon tunggu...
Abdullah Ali
Abdullah Ali Mohon Tunggu... -

STMKG-BMKG Penuntut ilmu cuaca dan iklim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Porak Poranda Halim: Apakah Bisa Diprediksi?

22 April 2017   08:01 Diperbarui: 22 April 2017   17:00 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda berpikir pesawat tidak bisa freestyledi daratan, anda salah. Jum’at siang (21/4), salah satu pesawat yang terparkir rapi di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma ‘ngetril’, bagian depan pesawat (nose)terangkat. Namun ini bukan lah freestyleyang seperti anda kira, kejadian ini mengundang banyak empati. Hujan lebat dan angin kencang begitu dahsyatnya memporak-porandakan Lanud Halim Perdana Kusuma, kerugian material yang ditimbulkan juga tak main-main. Beberapa stan pameran pada acara TNU AU Dirgantarai Expo 2017 roboh, 4 mobil dan 30 motor rusak, 20 orang luka-luka.

Masih hangat dalam pemberitaan Kota Bandung yang diluluh lantahkan oleh hujan es pada tanggal 19 April lalu (baca : http://www.kompasiana.com/alibinakhsan/berkaca-dari-hujan-es-bandung-apa-yang-harus-diwaspadai_58f77b41c223bd9c3b73d346). Kondisi cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi begitu sering menyebabkan kerugian material, dan hal ini tidak bisa dianggap remeh. Namun apakah sepatutnya kita menyalahkan alam? Tidak. Perlu diketahui bahwa semua yang terjadi di alam ini hanya mempunyai satu tujuan : mencapai kondisi setimbang. Hujan lebat, angin kencang, hujan es, longsor, banjir, semata-mata agar alam tetap seimbang, akibat berbagai ulah manusia. Namun apakah kondisi setimbang seperti itu yang kita inginkan?

Jika anda merasa terlalu berat untuk menganalisis mengapa banyak kerugian yang terjadi akibat alam yang berusaha menyeimbangkan diri ini, maka lakukanlah hal yang lebih ringan. Setidaknya untuk keluarga anda dan kerabat dekat anda. Jangan meremehkan informasi cuaca yang akan terjadi. Coba anda bayangkan, saat anda sedang mengadakan suatu hajatan, hujan lebat terjadi, dan orang-orang yang anda undang tidak hadir karena hujan bertahan sangat lama. Apakah anda tidak kecewa? Banyak contoh lain, salah satunya porak poranda Lanud Halim Perdana Kusuma ini. Informasi cuaca yang dianggap remeh ini sebenarnya dapat menyebabkan efek yang sangat signifikan.

BMKG sebagai institusi yang berwenang memberikan informasi cuaca yang didalamnya terdapat informasi peringatan dini, sudah dengan detail memberikan informasi untuk seluruh pengguna, dari pemerintah hingga masyarakat. Maka dari itu, manfaatkanlah dengan baik. BMKG benar-benar merealisasikan motonya : Cepat, Tepat, Akurat, Luas, dan Mudah Dipahami. Selalu cek laman depan www.bmkg.go.id untuk mendapatkan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini.

Dan satu yang perlu diingat, menyesal selalu berada di akhir. Jangan sampai anda menyesal karena anda tidak melihat informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca. Pada dasarnya, seluruh yang terjadi di alam ini adalah rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa, maka dari itu bersikap ariflah terhadap alam.

whatsapp-image-2017-04-21-at-21-35-30-58faaac7bc22bd2d09e4fc24.jpeg
whatsapp-image-2017-04-21-at-21-35-30-58faaac7bc22bd2d09e4fc24.jpeg
whatsapp-image-2017-04-21-at-21-35-20-58faaab1bc22bd0609e4fc26.jpeg
whatsapp-image-2017-04-21-at-21-35-20-58faaab1bc22bd0609e4fc26.jpeg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun