Indomie adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak perusahaan Indofood di Indonesia Indofood sendiri merupakan produsen mi instan terbesar di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun. Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Pasar ekspor utama Indofood termasuk Timor Leste, Australia, Papua Nugini, Arab Saudi, Taiwan, dan negara-negara lain di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia. Di luar pabrik utamanya di Indonesia, Indomie telah diproduksi di Nigeria sejak 1995 di mana produk tersebut merupakan merek yang populer. Indofood memiliki pabrik pembuatan mi instan terbesar di Afrika.
Indomie, merek mie instan yang telah menemani masyarakat indonesia dalam menjadikannya teman disaat perut kosong, indomie telah menemani kita dari tahun 1972 sampai dengan saat ini. Salah satu hal yang membuat indomie special di mata masyarakat Indonesia yaitu karna memiliki rasa autentik dan kelezatannya yang tiada tara, memiliki varian rasa yang beragam dan inovasi rasa yang setiap tahunnya memiliki varian rasa baru contohnya rasa ayam special, tapi belakangan ini kita di hadapi berita yang kurang mengenakan yang dimana dikabarkan departemen kesehatan Taipei mengumumkan penemuan zat pemicu kanker atau zat karsinogenik pada produk mi instan dari Indonesia dan Malaysia yang dijual di Taipei. Produk tersebut adalah Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia dan Ah Lao White Curry Noodles dari Malaysia.
Yang dimana zat pemicu kanker atau zat karsinogenik yang terkandung dalam produk indomie varian rasa ayam spesial dan varian rasa ah lao white curry tersebut sangatlah
Â
berbahaya bagi konsumen yang mengonsumsinya yang dimana dampak zat karsinogenik tersebut sangatlah berbahaya bagi tubuh kita diantaranya :
1. Dapat merusak DNA dalam sel-sel tubuh.
2. Mengubah mekanisme normal pertumbuhan sel.
3. Jenis kanker yang dapat di sebabkan oleh zat karsinogenik diantaranya yaitu, kanker paru paru, kanker kulit, kanker hati, hingga kanker darah seperti leukimia.
4. Gangguan organ dan sistem tubuh misalnya, asbes dapat menyebabkan penyakit paru paru seperti asbestosis dan mesothelioma, dan formaldehida yang dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan masalah sistem kesehatan pada sistem pernapasan.
5. Kerusakan genetik dalam sel – sel tubuh, seperti DNA. Kerusakan genetik ini dapat memicu perubahan genetik yang dapat menyebabkan kelainan baaan pada anak – anak yang dilahirkan oleh ibu yang terpapar zat karsinogenik selama kehamilan. Selain itu, kerusakan genetik juga dapat meningkatkan resiko perkembangan kanker pada individu yang terpapar zat kanker tersebut.
6. Gangguan hormonal dapat berdampak pada reproduksi, pertumbuhan, metabolisme dan sistem kekebalan tubuh.
Langkah – langkah Public Relation dalam menghadapi isu tersebut yaitu :
1. Identifikasi isu : perhatikan dengan cermat isu yang sedang di hadapi dan cari tahu informasi yang relevan dan di bantu dengan solusi yang dapat menghadapi isu yang sedang terjadi, pahami secara menyeluruh isu tersebut, termasuk dampak pada berbagai pihak yang mengonsumsi produk tersebut.
2. Tinjau risiko dan dampak : Evaluasi potensi risiko dan dampak yang timbul akibat isu tersebut terhadap citra dan reputasi perusahaan.
3. Respon cepat : Tanggapi isu yang cepat dan tepat waktu. Jangan biarkan isu berkembang tanpa adanya respon dari pihak perusahaan , komunikasikan secara aktif kepada publik bahwa isu tersebut sedang ditangani dan disampaikan informasi yang jelas dan terkini.
4. Jujur dan transparan: Berikan informasi yang jujur, transparan, dan faktual mengenai isu yang sedang dihadapi. Hindari menyembunyikan atau memanipulasi informasi. Kejujuran dan transparansi akan membantu membangun kepercayaan publik.
5. Komunikasi yang efektif : Gunakan saluran komunikasi yang tepat dan efektif untuk menyampaikan pesan kepada publik. Hal ini dapat meliputi rilis pers, konferensi pers, media sosial, atau platform komunikasi lainnya. Pastikan pesan yang disampaikan konsisten dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
6. Manajemen krisis : Jika isu berpotensi menjadi krisis, buat tim respons krisis yang terlatih dan siap tanggap. Koordinasikan langkah-langkah penyelesaian, komunikasi, dan tindakan yang diambil untuk mengatasi krisis tersebut.
7. Evaluasi dan pembelajaran : Setelah isu terselesaikan, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap tanggapan dan tindakan yang dilakukan. Identifikasi pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman tersebut untuk memperbaiki proses PR di masa depan.
8. Membangun hubungan jangka panjang : Jangan hanya fokus pada menyelesaikan isu saat ini, tetapi juga perlu membangun hubungan yang baik dengan publik secara keseluruhan. Berkomunikasilah secara teratur dan aktif dengan publik untuk membangun kepercayaan dan mengatasi isu-isu yang mungkin muncul di masa depan.
Kesimpulannya adalah dengan melakukan langkah – langkah tersebut Indomie dapat membangun kembali citra baik yang selama ini telah di bangun dan kedepannya indomie dapat memperbaiki reputasi dan mempertahankan kepercayaan konsumennya dengan selalu memperhatikan kandungan pada produknya agar kedepannya isu seperti ini tidak terulang lagi agar indomie dapat memberikan inovasi rasa yang beragam lagi kepada publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H