Konsep pemikiran islam selalu berbenturan dengan konsep pemikiran barat dengan sejumlah keterbatasannya. Salah satu tantangan sekularisasi dari dunia modern, menjadi tantangan tersendiri bagi umat muslim.Â
Penegasan iman-islam tidak dapat dihindari terkait dengan adanya perlawanan dengan merangkul identitas alternatif yang berdasarkan agama, iman dan moralitas.
Sehingga, islam memiliki framework tersendiri dalam menyikapi dunia dan memberikan jalan alternatif. Dengan mengingat tugas utama manusia dan sebagai jawaban atas pertanyaan yang tidak akan ada habisnya, mengapa ia diciptakan, siapa penciptanya, dan untuk apa ia hidup.Â
Dengan melihat 3 pertanyaan tersebut, islam memberikan jawaban atas ketiga pertanyaan manusia yang seringkali tidak dapat menemukan jawabannya.
Dengan adanya konsep Ketuhanan, dimaksudkan agar manusia tidak mentuhankan akal dan pikirannya. Sebagai sumber yang paling benar dari segala sumber, Tuhanlah yang memberikan itu semua dan sebagai kunci dari worldview islam lainnya. Sehingga manusia dapat menjawab pertanyaan mengenai siapa penciptanya, yaitu Allah swt .Â
Selain itu, ditambah dengan adanya konsep agama dalam islam, untuk meluruskan etika dan moral manusia di dunia, dan sebagai pemberi jawaban atas mengapa manusia diciptakan, tak lain adalah untuk beribadah kepada Tuhannya, Allah.
Intruksi-intruksi keagamaan, datang melalui wahyu, yang termodifikasi dalam bentuk Al-Qur'an. Sehingga segala perbuatan manusia haruslah sesuai dengan Al-Qur'an. inilah yang disebut dengan konsep wahyu. Sehingga manusia harus berpedoman teguh pada Al-Qur'an sebagai landasan kehidupannya.
Perbedaan fundamental antara Islam dan Barat adalah islam  meyakini adanya kehidupan setelah kematian, sedangkan non-islam kematian adalah akhir dari segalanya. Dan ini berhubungan dengan konsep hari akhir atau yang dikenal taskhir.Â
Merupakan suatu fenomena alam terdasyat, terdiri dari 3 tahap, yaitu hancurnya binitang dan planet, meletusnya gunung dan terjadinya gempa dan kebangkitan kembali.Â
Konsep ini berhubungan dengan konsep kebebasan manusia (Qada' dan Qadar) dimana kebebasan manusia membentuk pandangan hidup yang menentukan pola pikir, sikap dan perilaku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.Â
Sehingga, hubungan antar individu, antar negara tetap berlandaskan asas kebebasan yang terbatas oleh kebebasan individu lainnya ataupun negara lain.Â
Adanya konsep manusia, menurut pandangan Al-Ghazali bahwa manusia terdiri dari jiwa atau nafs, ruh dan jism. Sehingga manusia tidak hanya sekedar memuaskan jiwanya saja, tetapi terhadap ruh nya juga, karena esensinya adalah ruh. Selain itu, manusia memiliki pertimbangan akal yang membedakannya dengan hewan.
Konsep yang terakhir adalah konsep kebahagiaan, inilah alasan untuk apa manusia hidup, yaitu untuk mencapai kebahagiaan baik didunia ataupun diakhirat.Â
Dalam konsep islam, wahyu sebagai pedoman utama manusia, erat kaitannya dengan kebahagiaan karena memiliki implikasi yang luar biasa. Dan konsep kebahagiaan dalam barat, masih diperdebatkan karena mereka menolak adanya konsep wahyu.
Sehingga, korelasi antara hubungan internasional dengan worldview islam, agar manusia berperilaku dikancah internasional sebagai khalifah fil 'ard. Dengan tidak membuat kerusakan melalui kebijakan-kebijakan yang usahakan dan melalui agenda-agenda internasional lainnya.Â
Sehingga, negara sebagai penanggungjawab atas terjaganya maqashid syari'ah. Dan antara worldview islam dan HI memiliki kesamaan tujuan, yaitu terjaganya tertiban dan keamanan internasional yang diciptakan dari hal terkecil namun mendasar, yaitu individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H